Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus
Muhammad Firdaus Mohon Tunggu... Guru - Education, Economic and Political Studies

Pembelajar yang terus belajar. Berdetak untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Pemasaran dengan VUCA yang Perlu Kamu Ketehaui

23 September 2024   09:13 Diperbarui: 23 September 2024   09:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sudah banyak dari kita yang mengetahui tentang VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) dalam memahami tantangan globalisasi, tapi dsini saya akan membahas VUCA dalam dimensi lain yaitu VUCA (Vision, Understanding, Clarity, and Agility) yang saya buat dalam strategi pemasaran dengan pemikiran Seth Godin pada buku This is Marketing:

A. Vision (Fokus tanpa henti pada suatu tujuan atau sasaran pemasaran Anda)

Tim pengiklanan dari suatu brand katakanlah Apple mungkin hanya membutuhkan sejuta orang untuk peduli pada tahap awal peluncuran produknya, dan karenanya mereka mengirim sinyal kepada sejuta orang dan mengabaikan orang lain. Dibutuhkan waktu tiga puluh tahun sampai gagasannya menyebar dari satu juta ke semua orang, tiga puluh tahun untuk membangun kapitalisasi pasar senilai ratusan miliar dolar yang mendengar pesannya adalah orang-orang yang tepat.

B. Understanding (Mendapatkan umpan balik dan perspektif untuk menyempurnakan rencana)

Mendapatkan umpan balik dan persepektif untuk merencanakan pemasaran yang akan Anda lakukan. Orang-orang yang ingin Anda layani mencoba mencari tahu siapa Anda. Bila Anda ingin muncul di dunia mereka, permudah mereka untuk tahu siapa Anda dan di mana Anda berdiri.

Bertanyalah selalu, ujilah selalu, bersedialah selalu untuk memperlakukan orang-orang berbeda secara berbeda.

C. Clarity (Membuat rencana, patuhi rencana tersebut, dan ubah menjadi taktik yang dapat ditindaklanjuti)

Orang tidak membutuhkan dompet. Mereka mungkin menginginkan dompet, tapi itu beda.

Orang mungkin memutuskan bahwa mereka menginginkan dompet kulit warna putih atau bahannya dari kulit; mereka menginginkannya karena perasaan yang mereka peroleh darinya. Itulah yang mereka beli: sebuah perasaan, bukan sebuah dompet. Identifikasi perasaan itu sebelum Anda menghabiskan waktu membuat sebuah dompet

D. Agility (Menjadi fleksibel dan kolaboratif untuk mencapai tujuan)

Sekarang semua orang bisa menjadi pengkritik, semua orang bisa mengunggah di google review atau media sosial yang ingin mereka kritik atau berbagi pengalaman dengan orang lain. Oleh karena itu Anda harus memperlakukan semua orang dengan baik karena semua orang mempunyai lebih banyak kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun