Tepatpadatanggal 28 oktober 86 tahun yang lalukongrespemudakedua yang dilaksanakan di Jakarta yang kalaitubernama Batavia yang menhasilkan 3 butir yang dinamakansumpahpemuda yang berisisebagaiberikut :
1.Kami poetradanpoetri Indonesia, mengakoebertoempahdarahjangsatoe, tanah air Indonesia.
2.Kami poetradanpoetri Indonesia mengakoeberbangsajangsatoe, bangsa Indonesia
3.Kami poetradanpoetri Indonesia mendjoendjoengbahasapersatoean, bahasa Indonesia.
Butir-butirkalimattersebutmasihmenggunakanejaan van Ophuysendanmasihdapatkitalihatterukirpadaprasasti di dinding Museum SumpahPemuda. Walauhanyasebataskalimatnamunkalimat-kalimattersebut yang meresaphinggakinidalamnuraniseluruhpemudanusantara yang telahmenjadikannyagagahberaniuntukmencobakritisdalambersikapdanmengamatiketimpanganyangmungkinsajaterjadidalamranahbirokrat.
Teringatkembalidenganperkataan Bung Karno yang kuranglebihsepertiberikut “beriakusepuluhpemudamakaakanakugoncangkandunia” bercerminpadaperkataantersebutditambahlagidengansemangatpemudapadamasahindiabelanda yang beranimengadakankongresdanmenghasilkanbutir-butirsumpah yang secaratidaklangsungtelahmemantikkalanganpemuda yang tergabungdalamaliansibernamaCipayung yang terdiridaribeberapaorganisasikemahasiswaanseperti PMII (pergerakanmahasiswaislam Indonesia), HMI (HimpunanMahasiswa Islam), dll.
Bertempat di nol kilometer merekamengadakanaksidamaidengancara yang sangatmenarikmerekamembentuklingkaranYang tepatnyaberada di sebelahlampumerahnol kilometer merekamengisiaksidenganmembacapuisibertemakankenegaraan yang disampaikandenganpenuhpenghayatan, melakukanteaterikal yang menggambarkankehidupankampus, bernyanyilagukemerdekaandanlagu-lagu yang bertajuk pro rakyat, hinggaberorasimenyampaikanaspirasitentangpandanganmerekatentangpemudamasakini yang secaratidaklangsungtelahterjajaholehhegemoniwesternisasidengankemajuanteknologinya yang menciptakananakmudaapatisbutaakankehidupansocialsekitarnyasampai-sampaimelupakansemangatpemudapadamasapenjajahandulu.
Takberhentidisitusajamerekajugamelakukantandatangandiataskain yang bertuliskan “AliansiAnakBangsa” walaupunsayasendiritidaktahuapamotivasimelakukantandatangantersebutnamunhalinisecaratidaklangsungtelahmembuktikanbahwakitaberadadalamsatunaunganwalaupunberbedadalamhalbendera, agama, ras, suku, bahasadaerahnamunkitasemuadisatukanoleh Indonesia danseharusnyakitamenjadikanperbedaantesebutsebagaiwarna-warnidalampersatuan.
Memangsemangatsumpahpemudatakluntur, bukanhanyadarialiansiCipayungsaja yang melakukanaksi di nol kilometer namundarikalanganlain pun turutmeramaikanharisumpahpemuda. Dan terjaditumpahruah di sepanjangjalanmalioborosampainol kilometer, diawaliolehorganisasi KAMMI yang membentukgarislurustepat d tengahperempatannol kilometer kemudiandilanjutkanolehmahasiswadarisalahsatuperguruantinggi di Yogyakarta.Namunaksi yangmerekalakukandengancara yang berbedadanmungkindianggapmenggangguolehsebagianmasyarakatkhususnyaparapenggunajalan yang kalaitumembeludakkarenamerekamelakukanaksipada sore haridanitubertepatanpada jam pulangkantorataupunpulangsekolah. Merekamelakukanaksidengancaraberjalanmelaluijalanmalioborodanberhentiuntukmembentuk lingkarantepat di tengahperempatannol kilometer takhanyasampaidisitumerekajugamelakukanaksibakar ban. Untungnyahalitutidakmemantikkericuhanyang ditakutkanberujungpadamemanasnyakeadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H