Saat niat dan kesungguhan dalam diri benar-benar datang dan saat itu juga menyatu dalam jiwa yang telah lama tidak sadar. Apapun tantangan dan apa yang akan terjadi di waktu depan, semua akan dihadapi dengan keyakinan untuk mencapainya.
Saat banyak orang mengira hal itu tidak mungkin, saat itu juga diri membawa ke dalam proses untuk memungkinkan. Ketidaksadaran dalam berusaha, memang terasa melelahkan, namun gambaran waktu di depan lebih baik dan indah untuk dipandang, mengabaikan rasa takut, rasa lemah, rasa yang dikatakan banyak orang kaku (monoton), itulah memang konsekuensinya.
Hidup itu pilihan, seperti jawaban yang harus memilih satu dari dua, A atau B, itulah sebuah konsekuensi yang harus diterima. Menarik garis ke depan memang lebih sulit dibandingkan dengan menarik garis ke belakang atau hanya titik diam, diperlukan keberanian dan tekad yang tinggi, melainkan sampai ada yang harus melawan rasa yang tidak normal, dan disinilah perbedaanya.
Banyak orang juga yang sedang melakukan hal tersebut, bersaing atau mencapainya tanpa rasa disaingi, seperti perjalanan yang menyapa tanpa disapa. Saat orang lain melakukan usaha dengan kapasitas dan batas tertentu, tidak ada batas atau diafragma dalam usaha, hanya melakukannya diatas kemampuan kelebihan usaha.
Saat orang lain menikmati kenyamanan, saat itulah tidak ada kenyamanan yang tidak bisa dinikmati, selain menikmati usaha dan proses mencapai apa yang diinginkan itu sendiri, “tapi ingat dan percaya, bahwa waktu di depan lebih indah dari sekarang”.
Good Luck.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H