Keputusan yang kadang melebur dihati, bergelut dalam kesenyapan sunyi.
Bersujud, meminta, tapi tak pernah sekalipun mendatangi. Khaliqmu, tuhanmu, juga tuhanku.
Segala ekspektasi. Di otakku mereka hanya menari.
Tanpa diiringi lagupun mereka tetap menari. Membuat gaduh, mengganggu jam terbang untuk tidur.
Dekk...
Aku sang Setyo Kusumo Diningrat, mencantumkan kata ningrat, tanpa keturunan ningrat. Terlahir dari rahim ibunya.
Aku bukan Minke,
Bergelar bangsawan, putra gubernur.
Oh ya satu lagi.Â
Jangan pernah bertanya mana puisi tentangmu.
Aku bukan Dilan, juga bukan Khahlil Ghibran.