Mohon tunggu...
Muhammad Zumaro
Muhammad Zumaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Muhammad zumaro seorang manusia yang dilahirkan di kota ternama di Jawa Tengah, menjalani hidup dengan, dan untuk mengenal Tuhannya dari uluran tangan lembut orang tuanya ia mampu dan akan terus mampu meneruskan lambaian tangan tersebut kepada generasi selanjutnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik Perpisahan Bulan Juni 01.41

10 Juni 2023   23:26 Diperbarui: 10 Juni 2023   23:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keputusan yang kadang melebur dihati, bergelut dalam kesenyapan sunyi.

Bersujud, meminta, tapi tak pernah sekalipun mendatangi. Khaliqmu, tuhanmu, juga tuhanku.

Segala ekspektasi. Di otakku mereka hanya menari.

Tanpa diiringi lagupun mereka tetap menari. Membuat gaduh, mengganggu jam terbang untuk tidur.

Dekk...

Aku sang Setyo Kusumo Diningrat, mencantumkan kata ningrat, tanpa keturunan ningrat. Terlahir dari rahim ibunya.

Aku bukan Minke,

Bergelar bangsawan, putra gubernur.

Oh ya satu lagi. 

Jangan pernah bertanya mana puisi tentangmu.

Aku bukan Dilan, juga bukan Khahlil Ghibran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun