Mohon tunggu...
Muhammad Zulkifli
Muhammad Zulkifli Mohon Tunggu... Relawan - Social Project Bali

Pegiat Lingkungan. Menyukai isu-isu lingkungan hidup, energi, pengelolaan sumber daya mineral

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Melawan Petaka Sampah Plastik dari Rumah

5 Februari 2024   15:19 Diperbarui: 6 Februari 2024   13:57 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekosistem sungai dan laut menjadi tercemar mikroplastik. Mikroplastik akan masuk ke dalam jaringan tubuh hewan dan ikan. Ikan-ikan yang mengandung mikroplastik itu akan sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.

Mikroplastik jika masuk ke dalam tubuh manusia akan mengakibatkan gangguan pernapasan, gangguan paru-paru, dan peradangan. Namun penelitian lebih lanjut tentang dampak kesehatan dari mikroplastik masih terus dilakukan.

Mencegah Lebih Baik

Apa yang bisa kita lakukan? Banyak hal sederhana yang bisa kita upayakan. Kita bisa melawan petaka sampah plastik dari rumah, dari skala domestik terlebih dahulu. Saya sendiri lebih memilih untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Ketika hendak berbelanja ke pasar, ke warung, atau ke Indomaret/Alfamart, saya membawa tas belanja sendiri. Selain bisa terus dipakai ulang, tas belanja ini juga lebih mudah terurai secara alami (biodegradable).

Tas belanja ini bisa kita donasikan jika sudah menumpuk kepada komunitas atau organisasi amal. Komunitas-komunitas ini akan menggunakannya atau menyalurkannya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dengan merata. Kita bisa menemukan komunitas atau organisasi yang menerima donasi tas belanja di platform-platform media sosial.

Selain itu, saya juga menghindari menggunakan botol plastik sekali pakai dengan menggunakan tumbler sendiri. Terbukti, saya bisa mengurangi produksi sampah botol plastik dengan signifikan. Apalagi limbah botol plastik ini sering kali bocor ke laut. 

Kemudian hal lain yang bisa kita lakukan adalah, menggunakan alat makan dan pipet yang terbuat dari besi atau kayu. Saat ini sudah sangat banyak alternatif produk yang lebih ramah lingkungan tersedia di pasar-pasar online atau offline. 

Memanfaatkan Sampah Plastik

Di era serba instan ini, kita mungkin sangat sulit menghindari penggunaan plastik. Dalam kasus-kasus tertentu, bisa saja kita menghasilkan sampah plastik, seperti saat membeli minyak goreng atau produk-produk yang kemasannya terbuat dari plastik. Saat ini hampir semua produk menggunakan kemasan plastik, walau tidak semua.

Ketika terpaksa memproduksi sampah plastik, saya tidak membuangnya. Biasanya saya akan memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang lain yang berguna, yaitu Ecobricks. Ini adalah kerajinan tangan sederhana yang membantu kita untuk menjadikan sampah plastik memiliki nilai. 

Selain itu, Ecobricks juga akan menahan CO2 yang dihasilkan oleh sampah plastik tertahan untuk tidak keluar ke atmosfer. Untuk membuat Ecobricks, kita hanya membutuhkan sampah botol plastik. Lalu sampah-sampah kemasan dimasukkan ke dalam botol tersebut hingga kepadatan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun