Mohon tunggu...
Muhammad Zulfikar
Muhammad Zulfikar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di universitas Islam negeri Salatiga

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di universitas Islam negeri Salatiga hobi saya Berlatih silat, muncak, melakukan hal yang baru, membaca dan merasakan kulineran di tepian jalan

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Certia terpendam di Puncak Ketinggian

20 Januari 2025   13:59 Diperbarui: 20 Januari 2025   13:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini bermula dari ajakan teman-teman untuk mencoba menaklukan puncak-puncak gunung di Jawa tengah. pada awalnya aku begitu penasaran dengan cerita-cerita yang dibawakan oleh salah satu teman yang mana ia telah menaklukan puncak di gunung merbabu.  dengan sangat antusiasnya ia menceritakan tentang semua yang ia alami di trek pendakian tersebut. rasa lelah,sedih,dan bahagia,  bercampur menjadi satu, memberikan isyarat bahwa setiap pengorbanan dan perjuangan ketika kita berada dialam bebas atau di area pendakian akan sangat diuji, apakah kita akan mementingkan diri sendiri atau selalu mengedepankan kepentingan kelompok. berbagai cerita memenuhi sekitaran ruang kamar ku, menimbulkan satu pertanyaan yang terbesit dalam diriku "seberapa berat sih,  kalau langsung terjun dalam lingkungan (trek) pendakian yang sesungguhnya". pertanyaan itu mulai teriang-iang dan berputar putar dalam fikiran ku, aku pun semakin penasaran dan yakin jika aku dapat menaklukan sebuah ekspedisi pendakian yang sesungguhnya. 

EKSPEDISI PERTAMA

 waktu demi waktu telah usai berlalu, saat itu mendekati libur pondok semester 1 lima orang dari teman ku ini mempunyai tekad untuk mendaki di ketinggian 3.142 Mdpl. sontak fikiran ku bertanya-tanya "wow baru pertama kali langsung naik di ketnggian 3.000 an, umumnya jika baru pemula atau Frist time mungkin bisa memilih di ketinggian yang tidak melebihi 2.000 Mdpl, atau standar nya di ketinggian 1.000 Mdpl. tetapi lima teman ku ini tidak terfikirkan sampai situ, karena tekad dan rasa penasaran akan keindahan alam  yang tersimpan di ketinggian 3.000 Mdpl seperti apa. mereka tidak berfikir lama dan tidak banyak bicara yang mereka lakukan saat itu ialah fokus pada persiapan-perisapan yang menyangkut logistik, uang saku, dan tentunya fisik yang prima. seluruh perbekalan sudah dipersiapan dan ditata dari lokasi awal dengan matang, sebelum kita menuju tempat tujuan kita (base camp) di daerah selo Boyolali. fisik, logistik, dan transportasi telah siap dipagi harinya kami berangkat dari Klaten pada pukul 07.00 WIB dengan prediksi cuaca cerah berawan dari BMKG. 

perjalanan awal ekspedisi mulai dilakukan dengan berangkat dari rumah (klaten) menuju Kabupaten Boyolali dengan jarak tempuh 1,5 jam dari klaten, dengan bermodalkan Google Maps pada saat itu akhirnya kami sampai di base camp gancik Boyolali pada pukul 08.30 WIB. sesampainya di base camp gancik kami mulai mencari tempat untuk meletakan berbagai barang dan logsitik yang kami bawa dari rumah. perlu diingat juga lebih baik mempersiapkan segala sesuatu dari awal keberangkatan dari pada kita membeli atau melengkapi ketika sampai di base camp, karena akan berpengaruh pada harga dan kualitas yang diberikan. setelah lama kami beristirahat, tepat ba'da Zhuhur kami memulai perjalanan ekspedisi kedua yaitu dengan berjalan dari base camp ke arah puncak kenteng songo, puncak di gunung merbabu ini ternyata terdapat tiga puncak : triangulasi, kenteng songo, dan syarif. ketiga puncak ini memiliki ketiggian yang berbeda-beda dan kondisi tempat yang berbeda juga. 

Tepat pukul empat sore kami sampai di pos 3 atau di bukit teletabis, yang tampaknya sangat memukau sekali disertai dengan sunset sore hari ini kali pertamanya kami mendapatkan moment sunset yang sangat cerah dan bersahabat. di pos 3 ini kami sepakat mendirikan tenda yang berjumlah dua buah dengan kapasitas dua orang. ketika tenda telah berdiri diatas bukit teletabis, air hangat sudah matang dan angin sepoi-sepoi mengiringi suasana di tenda kami, itu merupakan sebuah moment yang pertama kali aku rasakan.

Waktu menunjukan Pukul 03.00 dini hari, lampu-lampu tenda disekitar area camp mulai menyala. para pendaki yang berada disekitar area camp mulai bangun dari lelapnya tidur mereka dan bersiap untuk berjalan lagi (Summit) ke  Puncak merbabu. tenda kami berada di tepian area camp, kami memulai perjalanan Summit ini dengan berbekal air mineral 1,5 liter dan aneka roti untuk sarapan ketika dipuncak. lama waktu yang kami tempuh ialah sekitar 2-3 jam tepat pukul 06.00 pagi kami pun telah menginjakkan kaki kami di puncak utama di gunung Merbabu yaitu Puncak Kenteng Songo yang berada di ketinggian 3.142 Mdpl. rasa haru dan bahagia menyelimuti kami semua, frist time ini aku dan teman-teman ku menginjakkan kaki di atas puncak Merbabu. seluruh rasa lelah, haus, serta lemes kini terbayarkan dengan pemandangan yang begitu indah. semenjak kami dapat menaklukan gunung merbabu yang memiliki tinggi 3.142 Mdpl, mulai terbesit di jiwa kami untuk terus mengeksplore puncak-puncak tertinggi di area Jawa Tengah. 

PENUTUP

Dalam perjalanan pendakian ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik hikmahnya. tidak hanya itu perjalanan ini sungguh sangat menguji karakter seseorang, ia akan memunculkan sifat aslinya jika berada di alam pendakian. kekeluargaan, rasa saling memiliki dan rasa kepedulian antar sesama tim akan di uji secara nyata ketika kita berada di alam atau di sepanjang jalur pendakian disetiap gunung-gunung di dunia. perlu di ingat hadirnya alam ini menginggatkan kita agar selalu menjaga roda ekosistem yang ada, dan selalu menjaga keharmonisan antar sesama makhluk bumi. 

(Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun