Mohon tunggu...
Muhammad Zidane Pareva
Muhammad Zidane Pareva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Imigran Ilegal Rohingya Terhadap Kehidupan Masyarakat Aceh

2 Januari 2024   17:14 Diperbarui: 2 Januari 2024   17:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini terdapat berita beredar mengenai pengungsi illegal Rohingya yang datang ke Aceh melalui laut. Yang mana pengungsi Rohingya ini datang menggunakan kapal kayu yang lumayan besar. Mereka datang dengan jumlah yang cukup besar. Menurut data yang saya dapat dari CNN Indonesia terdapat sekitar 9 gelombang imigran yang datang sejak bulan November kemarin dengan total imigran sekitar 1.684 orang. PJ Gubernur Aceh mengatakan pengungsi imigran Rohingya tersebut sudah tersebar di 8 titik lokasi pengungsian. Beberapa diantaranya adalah di Pidie tiga titik, Sabang satu titik, dan Gedung bekas kantor imigrasi Lhokseumawe.

Karena imigran tersebut datang tanpa izin atau juga disebut imigran illegal, hal tersebut menyebabkan kemarahan di berbagai lapisan Masyarakat, terutama Masyarakat Aceh sendiri. Karena kasus tersebut BAKAMLA (Badan Keamanan Laut) dan TNI AL dinilai buruk karena lengah dalam bertugas sehingga imigran tersebut dapat mudah masuk ke Indonesia. TNI AL mengatakan kalua hal itu tidak bisa ditolak karena akan melanggar undang-undang HAM dari PBB tentang kemanusiaan. TNI AL juga menyebutkan bahwa dulu Masyarakat Aceh tidak menolak kedatangan imigran Rohingya tersebut.

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo juga ikut menanggapi hal tersebut. Presiden RI tersebut mengatakan bahwa pengungsi Rohingya tersebut akan ditampung sementara, dan selanjutnya akan membicarakan hal tersebut lebih lanjut dengan organisasi yang berkaitan dengan Imigran Rohingya tersebut. Akan tetapi saya juga pernah melihat diberanda Tiktok bahwa pengungsi Imigran Rohingya ini patut dicurigai karena adanya perdagangan manusia.

Sementara itu Masyarakat Aceh memberikan tanggapan buruk kepada Imigran Rohingya karena dianggap memberikan kesan yang buruk kepada Masyarakat. "Mereka memberi kesan tingkah laku dan perbuatan yang kurang baik serta tidak sesuai dengan adat dan norma-norma peraturan desa," ujar Joko seorang Masyarakat Aceh yang diwawancarai oleh Tim DetikNews. Selain karena tidak ada tempat penampungan hal tersebut terjadi karena perilaku Imigran tersebut yang bertentangan dengan syariat islam, adat, dan juga kerena tidak memelihara kebersihan.

Menurut pandangan saya sebagai penulis artikel, pengungsian Imigran Rohingya yang illegal ini menjadi masalah sosial. Karena hal tersebut bisa menyebabkan penjajahan karena ada berita yang menyebutkan imigran Rohingya tersebut meminta satu pulau kosong untuk tempat mereka tinggal. Menurut saya hal tersebut tidak pantas karena itu sama saja dengan memberikan wilayah kepada imigran tersebut.

Hal itu tentu saja membuat ekonomi Indonesia semakin menurun, karena adanya anggaran yang terbuang sia-sia untung mengurus imigran illegal tersebut. Dan juga beberapa waktu yang lalu ditemukan imigran illegal Rohingya BAB sembarangan di salah satu tambak udang milik warga, hal tersebut tentu membuat warga setempat emosi. Dan hal tersebut bisa menyebabkan gagal panen yang menyebabkan masalah ekonomi pada Masyarakat setempat.

Menurut pandangan saya solusi yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengembalikan imigran tersebut ke negara asalnya, dan TNI AL harusnya lebih menjaga ketat wilayah laut Indonesia karena jika tidak maka akan ada kemungkinan datangnya imigran illegal lainnya. Karena negara kita untuk menangani masalah kemiskinan Masyarakat sendiri masih belum bisa sekarang ditambah dengan masalah imigran illegal yang hanya menumpang hidup di negara Indonesia ini. Pemerintah juga harus bersikap tegas dengan hal tersebut, karena apapun yang terjadi di NKRi ini adalah tanggung jawab dari pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun