Mohon tunggu...
muhammad zhafirelbahy
muhammad zhafirelbahy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - freelancer

Mahasiswa Universitas Darussalam pegiat jurnalistik dan Media massa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ketukan Tuk Terakhir Kalinya

3 Juli 2022   09:21 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:34 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      disampainya pada suatu sore, ketika martius hendak menunaikan sholat maghrib di masjid, ia bertemu dengan seseorang warga. "assalamu'alaikum, tumben mas kemasjidnya kok lebih cepet? Gak kayak biasanya!". Jawab martius "iya mas, gak tau ya semakin saya pergi ke masjid, semakin adeeem gitu hati saya, gak kayak dulu, sekarang lebih seperti ada tujuan prinsip hidup! Bener ya dulu yang dikatakan oleh almarhum ali sahabat saya,!' dengan mengerutkan dahi si bapak pun bertanya lagi, "loh, emang apa hubungannya sama almarhum ali?.

     Martius pun menyeringai" oh rupanya bapak tidak tahu ya, apa sebab saya ingin menjadi mu'alaf ?" dari kejahuan ali mulai memasang telinganya dengan baik. "jadi gini pak, saya adalah kawan baiknya ali, dulu waktu kita sering bersama, kita selalu debat tentang agama, karena saya dulu sebagai seorang nonmuslim saya sangat marah jika ali mulai ngobrol tentang agama islam. Dan ia selalu mendasari semua kegiatanya dengan islam. Contohnya kalau pakai sepatu ia pasti baca bismillah, jika ia terjatuh ia baca innalillahi, jika ia dapat hadiah ia baca alhamdulillah. Dan itu yang membuat saya geram. Sampai-sampai saya dulu pernah bertanya,

      " kenapa sih kamu baca baca kalimat-kalimat yang gak jelas itu terus? Risih tau gak."

     "oh m'af ya kalau itu mengganggumu, itu memang sudah ada di ketentuan islam"

     "Emang apa faedahnya buat kamu"

     "faedahnya adalah setiap saya melantunkan kalimat itu hati saya semakin menjadi sejuk dan tentram, tapi bukan Cuma baca itu saja, contohnya  setiap sholat, baca qur'an, dzikir itu bisa membuka hati  kita dan menyejukkan jiwa maupun raga. Itu sebabnya saya selalu membaca kalimat tadi"

Dengan muka yang bosan martius menyudahi jawaban ali. "stop, saya tidak butuh diceramahi!, sebaiknya kamu pulang sono, gak usah berteman lagi denganku, sepertinya kita gak cocok."

 Ali pun kaget bukan main. " ma'af martius aku tidak bermaksud menyindirmu, aku Cuma ingin  menjawab pertanyaanmu tadi"

 Keluarlah sifat acuh tak acuh martius, dengan berlari ia berkata" sudahlah li kau pergi saja nggak usah deket deket aku lagi"

"Berhentilah! jangan pergi martius, emang aku salah apa?, maafkan aku martius!, maafkan aku!!" dengan cepat ali pun mengejarnya.

     Sesampainya di rumah, martius selalu saja memikirkan tentang ceramahan tadi, sebetulnya dia kagum tapi ia gengsi mengucapkannya. Berhari-hari ia kerap mendengar ketukan pintu dari ali, tapi martius malu untuk membuka pintu, sampai akhirnya ali pun mengetuk pintu untuk terakhir kalinya sebelum kejadian itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun