Mohon tunggu...
muhammad zhafirelbahy
muhammad zhafirelbahy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - freelancer

Mahasiswa Universitas Darussalam pegiat jurnalistik dan Media massa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pidato Penggetar Hati dan Pengobar Api Semangat

1 Juli 2022   09:11 Diperbarui: 13 Juli 2022   10:39 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.......

Pidato penggetar hati dan pengobar api semangat perjuangan

(dari badiuzzaman said nursi)

 

     Badiuzzaman said nursi adalah seorang ulama yang tersohor pada masanya, ia dikenal sebagai orang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan agama dan penganut ajaran islam dia menghabiskan masa mudanya dengan menuntut ilmu, dan ia juga sangat terkenal di kota nurs tempat tinggalnya karena sewaktu ia  belajar di kota bitlis dan masih berumur 15 tahun ia dapat membaca, mendalami dan menghafal tidak kurang dari 80 kitab dalam 80 hari

    Tapi tidak hanya dengan itu yang membuat dia terkenal dan dicintai para pengikutnya ia juga disebut sebagai sosok yang sangat pemberani dan patriotik, adapun contoh dari sifat berani dan patriotik yang dimiliki badiuzzaman said nursi yaitu ketika beliau menyampaikan pidatonya pasca dituduhnya said nursi sebagai orang gila karena kecerdasanya dan beliau berpidato di sebuah gedung pertemuan istanbul yang disaksikan ribuan orang. Said nursi memberi judul pidatonya itu 'Hurriyete Hitap dan berikut isi pidatonya

            "wahai kebebasan!

      Saya sampaikan kabar menggembirakan ini pada kalian. Bahwa jika kalian menjadikan syariat, yaitu hidup itu sendiri sebagai sumber kehidupan, dan jika kalian hidup berkembang di surga itu, bangsa yang tertindas ini akan maju seribu kali lebih jauh daripada masa-masa sebelumnya...

Pintu-pintu surga kemajuan

,dan peradaban yang merdeka dari penderitaan telah terbuka bagi bagi kita!

Konstuti yang sejalan yang dengan syariat adalah pendahuluan menuju kemuliaan bangsa dan mengundang kita semua untuk masuk seumpama penjaga harta karun syurga.

Wahai saudara sebangsaku yang tertindas! Mari kita berangkat dan memasukinya!"

Badiuzzaman said nursi lalu mengupas lima pintu suga yang harus dimasuki itu. Dengan suara yang mantap, pilihan kata nan indah, dan tata kalimat yang fasih, pidato said nursi telah menyihir ribuan orang didepanya.

     lima pintu surga itu tak lain dan tak bukan adalah lima pilar yang harus dimiliki, dihayati dan diamalkan suatu bangsa agar surga ketentraman, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, dan kemajuan bisa diraih dan dirasakan seluruh rakayat bangsa itu.

 Lima pilar itu yang pertama adalah  persatuan hati. Badiuzzaman menjelaskan bahwa seluruh rakyat turki ustmani harus bersatumelawan musuh mhusuh yang menginginkan kematiannya, bersatupadu bagaikan gerakan orang shalat berjama'ah yang rapi.

    Dan adapun pilar yang kedua yaitu cinta bangsa. Semua individu harus mencintai bangsanya melebihi cinta dirinya sendiri, karena itu akan membuat dirikita bersifat patriotik,  Jika kita cinta bangsa maka kita juga akan cinta sesama saudara sebangsa. Jika kita cinta bangsa maka kita juga menolak permusuhan terhadap saudara sebangsa

    Pilar ketiga adalah pendidikan. Jika seluruh rakyat di suatu bangsa memperoleh pendidikan yang layak semestinya, maka akan maju dan berkualitaslah rakyat dinegara tersebut sehingga dapat  mencapai cita cita kemakmurannya

    Selanjutnya ada pilar keempat yaitu memaksimalkan daya usaha manusia, itu berarti semua orang yang ada di negeri tersebut dihargai keahlianya, dengan ini semua rakyat menggunakan semua keahlian dan usahanya yang mereka bisa, untuk  saling berlomba menjadi yang terbaik. Bangsa menjadi makmur dan angka pengangguran dinegara tersebut dapat diminimalisir

    Yang terakhir adalah pilar kelima yaitu menghentikan  pemborosan  dan pemubaziran, semua elemen yang ada di negeri harus menghentikan pemborosan harta, materi dan lain sebagainya, karena itulah penyakit akut pejabat pada saat itu, sehingga hutang-hutang negarapun menumpuk, sebab negara melakukan banyak pemborosan.

Said nursi lalu menekan dalam pidatonya yang sangat panjang

"persatuan, kepatuhan terhadap ajaran-ajaran islam,berjalannya pemerintah sesuai konstitusi yang konsekuennya berhasil, praktik-praktik bernegara yang benar berlandaskan prinsip-prinsip musyawarah akan menciptakan bangsa ustmani yang mampu bersaing dengan negara-negara maju"

Tepuk tangan pun bergemuruh. Dan suara takbir juga menggelegarkan ruangan itu seraya said nursi mengakhiri pidato tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun