STRATEGI PENCEGAHAN MPOX DI MASYARAKAT DAN GLOBAL
MUHAMMAD ZAKY ARRASYID/191241048
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Cacar monyet, atau monkeypox, adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Orthopoxvirus. Penyakit ini mulai menarik perhatian global karena peningkatan kasus di luar Afrika, terutama pada tahun 2022. Penyakit ini memiliki gejala seperti demam, sakit kepala, ruam dan masih banyak lagi. Sebagai penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dari manusia ke manusia, diperlukan strategi pencegahan yang efektif untuk membatasi penyebaran virus ini. Pendekatan pencegahan harus bersifat menyeluruh, melibatkan intervensi dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas.
Salah satu strategi utama pencegahan cacar monyet adalah vaksinasi. Meskipun vaksin cacar tradisional telah terbukti memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, banyak populasi saat ini tidak memiliki kekebalan karena vaksinasi cacar dihentikan setelah eradikasi penyakit tersebut pada 1980. Vaksin yang lebih baru seperti MVA-BN, telah dikembangkan dan diizinkan untuk digunakan dalam pencegahan cacar monyet di beberapa negara. Penggunaan vaksin ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang berada di daerah endemik atau memiliki kontak erat dengan kasus yang dikonfirmasi.
Pemerintah di seluruh dunia perlu mempertimbangkan implementasi program vaksinasi yang ditargetkan untuk populasi berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, peneliti laboratorium yang bekerja dengan hewan atau virus, serta individu yang terlibat dalam penanganan hewan liar. Penyediaan vaksin di negara-negara yang berisiko juga harus menjadi prioritas.
Isolasi individu yang terinfeksi adalah salah satu langkah kunci dalam menghentikan penularan cacar monyet. Setelah gejala muncul, pasien harus segera diisolasi dari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus. Selama wabah, orang-orang yang telah terpapar virus, tetapi belum menunjukkan gejala, harus ditempatkan di bawah pengawasan ketat atau karantina.
Tenaga kesehatan juga harus diberi pelatihan tentang deteksi dini dan manajemen pasien cacar monyet, termasuk penerapan tindakan pencegahan infeksi standar, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat. Ini termasuk masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung untuk mencegah kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi pasien.
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cacar monyet sangat penting dalam upaya pencegahan. Banyak kasus cacar monyet terjadi karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana virus ini menyebar dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi. Edukasi publik harus difokuskan pada pencegahan kontak dengan hewan liar yang mungkin terinfeksi, serta langkah-langkah untuk menghindari penularan dari manusia ke manusia.
Informasi tentang gejala awal cacar monyet, seperti demam, sakit kepala, dan ruam, perlu disebarluaskan. Ini memungkinkan individu untuk segera mencari perawatan medis jika mereka mengalami gejala tersebut, sehingga deteksi dan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat. Penyuluhan juga perlu dilakukan untuk mendorong kebiasaan higienis, seperti mencuci tangan secara rutin, yang dapat mengurangi risiko penularann