Mohon tunggu...
Muhammad Zaky Arrasyid
Muhammad Zaky Arrasyid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universirtas Airlangga

Saya adalah orang yang aktif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Polemik Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat dan Dunia

25 September 2024   05:23 Diperbarui: 25 September 2024   05:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penggunaan obat tradisional yang semakin populer memaksa pemerintah untuk lebih waspada terhadap peredarannya. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah masuknya produk-produk palsu atau yang mengandung bahan kimia berbahaya. Pemerintah harus bekerja sama dengan badan kesehatan dan lembaga penelitian untuk memastikan bahwa produk yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi.

Meskipun pengobatan tradisional memiliki tempat penting dalam budaya dan sejarah masyarakat, baik masyarakat maupun pemerintah memiliki sejumlah kontra terhadap praktik ini. Dari segi masyarakat, kekhawatiran utama berkaitan dengan kurangnya bukti ilmiah, potensi efek samping, dan biaya yang tidak pasti. Dari sisi pemerintah, tantangan yang dihadapi termasuk regulasi yang belum memadai, potensi penyalahgunaan, dan gangguan terhadap program kesehatan. Untuk mengatasi kontra-kontra ini, diperlukan pendekatan yang seimbang antara menghormati warisan budaya serta memastikan keselamatan dan efektivitas bagi kesehatan masyarakat.

KATA KUNCI : Kesehatan, Kritik, Masyarakat, Pengobatan, Polemik.

DAFTAR PUSTAKA

Prima Medika Hospital. 2017. Perbedaan Antara Pengobatan Tradisional dan

Modern. Denpasar: Prima Medika Hospital. https://www.primamedika.com/id/kegiatan-berita-prima-medika/perbedaan-antara-pengobatan-tradisional-dan-modern

[online] diakses pada tanggal 19 September 2024.

Mutmainna, N.  Amalia, dan E.  C.  Irianti. 2022. Pengobatan Tradisional. Jurnal

Kesehatan USIMAR (1):32-41

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun