Oleh Dewi Anjani M N, Erisa Elvada, Monica Alifa Tsabita, Muhammad Zaki Ayyubi, Rahma Nadhifatul Farikha
Meningkatnya Kasus MBA di Kalangan Remaja
Meningkatnya Kasus MBA (Married By Accident) di Kalangan Remaja merupakan isu yang mendesak dan harus diperbincangkan secara lebih mendalam dalam masyarakat kita. Kasus MBA merujuk pada pernikahan yang terjadi secara tak terduga atau tanpa persiapan yang memadai di kalangan remaja, dan tren ini semakin menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Alasan di balik kasus-kasus ini bisa sangat beragam, seperti tekanan keluarga, kehamilan di luar nikah, atau faktor sosial yang memaksa, tetapi dampaknya seringkali berdampak jangka panjang pada kesejahteraan remaja.
Pentingnya memahami kompleksitas kasus MBA di kalangan remaja sangatlah mendesak. Keterlibatan remaja dalam pernikahan yang terjadi tanpa persiapan yang memadai berpotensi menimbulkan masalah besar. Mereka seringkali menghadapi tantangan ekonomi yang besar, dengan keterbatasan sumber daya yang dapat merugikan perkembangan mereka di berbagai aspek kehidupan. Pendidikan mereka terkadang terhenti atau tertunda, peluang karir yang lebih baik terjauhkan, dan risiko kekerasan dalam rumah tangga meningkat.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya pendekatan holistik. Kesadaran mengenai risiko dan dampak pernikahan pada usia yang terlalu muda perlu ditingkatkan. Pendidikan seksual yang komprehensif dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang aman menjadi langkah-langkah penting dalam mencegah kasus MBA. Penting pula untuk memberikan remaja akses ke sumber daya dan dukungan sosial, serta layanan konseling yang memahami situasi mereka dengan baik.
Selain itu, perlu adanya kerja sama antara lembaga pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi kasus MBA. Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada remaja tentang hak-hak mereka dan pentingnya merencanakan masa depan mereka dengan matang juga perlu ditekankan. Hanya dengan upaya bersama dan perubahan dalam budaya sosial, kita dapat membantu remaja menghindari pernikahan yang tidak diinginkan dan memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah kasus MBA di kalangan remaja, terutama dengan fokus pada edukasi dan sosialisasi. Dalam hal ini, mahasiswa memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh remaja, serta pengetahuan dalam bidang geografi yang dapat membantu mereka memahami dampak pernikahan yang tidak diinginkan terhadap perkembangan masyarakat.
Dengan memahami urgensi masalah ini, mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi dapat mengambil inisiatif untuk memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi di MAN Batu. Kegiatan sosialisasi ini dapat melibatkan diskusi, ceramah, atau workshop yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan konsekuensi pernikahan dini, serta pentingnya merencanakan masa depan dengan matang. Mahasiswa juga dapat berbagi informasi tentang sumber daya dan layanan yang tersedia untuk remaja yang menghadapi masalah serupa, serta cara mengaksesnya.
Selain itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi dapat berperan sebagai mentor atau pembimbing bagi siswa-siswi MAN Batu, membantu mereka dalam memahami aspek-aspek penting seperti pendidikan, karier, dan kehidupan sosial. Dengan memberikan contoh dan inspirasi, mahasiswa dapat membantu siswa-siswi merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik, menjauhi pernikahan yang tidak diinginkan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hak-hak mereka.
Sosialisasi oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi
Dengan semangat proaktif, mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di MAN BATU yang dilaksanakan pada tanggal 2 November 2023. Mereka menyampaikan informasi melalui presentasi, diskusi interaktif, dan kegiatan kelompok yang dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif. Topik utama yang dibahas adalah mengenai kehamilan diluar pernikahan atau biasa disebut di masyarakat adalah MBA. Sosialisasi ini dilakukan dengan harapan bahwa pengetahuan remaja akan lingkungan pergaulan yang juga bagian dari materi pembahasan semakin meningkat. Selain itu, banyak hal lain yang didapatkan dengan adanya sosialisasi, seperti meningkatkan rasa peduli terhadap sesama melalui apa saja yang harus dilakukan sebagai siswa atau teman apabila kejadian tersebut menimpa orang terdekat. Sehingga sosialisasi ini dirasa bermanfaat dan menarik bagi siswa di MAN BATU.
Pemahaman tentang Pengaruh Negatif Kehamilan yang Tidak diinginkan
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada remaja tentang konsekuensi pernikahan dini, khususnya terkait dengan MBA. Mahasiswa menjelaskan dampak fisik, ekonomi, psikologis, dan sosial yang mungkin dihadapi oleh mereka yang menikah pada usia yang terlalu muda. Selain itu, kami juga memberikan informasi mengenai langkah-langkah pencegahan dan pentingnya pendidikan seksual.Â
Kehamilan yang tidak diinginkan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja dapat menimbulkan tingginya angka aborsi yang dapat memicu peningkatan angka kematian ibu di Indonesia. Selain itu, kehamilan yang tidak diinginkan dapat memicu terjadinya perilaku seks yang menyimpang dan menjadi penyebab kehamilan tidak diinginkan pada remaja.Â
Kehamilan yang tidak diinginkan juga dapat mempengaruhi perilaku kesehatan selama kehamilan yang berhubungan dengan efek yang buruk, seperti menunda pelayanan prenatal yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan bayi. Selain itu, kehamilan yang tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan mental ibu, seperti tekanan psikologis, perasaan malu, hingga depresi. Oleh karena itu, penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dengan cara mengajarkan pola asuh yang baik pada anak sejak dini, membekali anak dengan dasar moral dan agama, serta berkomunikasi yang baik dan efektif antara orangtua dan anak
Respon Positif dari Siswa MAN BATU
Siswa MAN BATU memberikan respon positif terhadap kegiatan sosialisasi ini. Mereka terlibat aktif dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pengalaman. Keterlibatan langsung ini menunjukkan bahwa pendekatan dari mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi memberikan dampak positif dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari pernikahan dini. Respon positif tersebut terlihat dari antusiasme mereka ketika kami menyampaikan materi mereka sangat fokus menyimak dan aktif bertanya ketika penyampaian materi telah usai. Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi tersebut juga membagikan angket untuk mengukur sejauh mana respon dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah d
Langkah Selanjutnya
Setelah kegiatan sosialisasi, mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi, Offering B, Kelompok 4 berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan seksual dan pencegahan Married by Accident di kalangan remaja. Mereka berharap bahwa upaya ini dapat menjadi langkah awal dalam merubah mindset dan mencegah kasus MBA serta pernikahan dini di masa depan. Dukungan ini tidak hanya berhenti di sosialisasi yang telah dilaksanakan di MAN Batu. Tetapi mereka berkomitmen menjadi alarm bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Dukungan ini juga menjadi salah satu bukti bahwa mahasiswa berproses dan berupaya dalam menjadi agen of change.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan sekolah membuat siswa lebih paham mengenai informasi ini. Pastinya kegiatan ini telah membantu pihak sekolah dalam proses penyampaian informasi. Untuk langkah selanjutnya di ranah sekolah pastinya pihak BK akan lebih tegas dalam memberikan arahan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Dari pihak mahasiswa langkah lanjutannya menjaga diri dan teman-teman di sekitarnya. Hal itu agar mahasiswa sendiri tidak menjadi penyumbang dari keresahan masyarakat ini. Proses ini memerlukan waktu dan kesabaran. Setiap orang mungkin menghadapi situasi yang berbeda, dan tidak ada solusi satu ukuran cocok untuk semua. Namun, dengan komitmen dan upaya bersama, dampak negatif dapat dihindari sehingga dapat  membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI