Dalam sebuah karya menarik karya Miko Kamal Pdh, pembaca diajak untuk menjelajahi bagaimana masyarakat suatu kota dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan kota mereka. Fokus utama dari bab ini adalah memberikan solusi konkret dan terukur yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk menciptakan kota yang lebih baik. Berikut adalah beberapa poin menonjol yang diangkat dalam buku tersebut, dengan perhatian khusus pada Kota Padang yang menjadi sasaran dari konsep kota partisipatif ini.
1. Pengelolaan Tempat Pesta Publik
Salah satu langkah yang diusulkan adalah menyediakan tempat pesta publik yang cukup, sebanyak 104 tempat pesta untuk warga. Ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan jalanan sebagai tempat pesta yang dapat menyebabkan kemacetan dan masalah lalu lintas. Dengan menyediakan tempat yang sesuai, masyarakat dapat merayakan acara mereka tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari dan hanya perlu membayar untuk pemeliharaan dan kebersihan tempat tersebut.
2. Revitalisasi Sungai Batang Arau
Meskipun sungai Batang Arau memiliki keindahan alam yang menakjubkan, namun kotoran dan sampah yang terbuang di sungai tersebut mengancam kelestariannya. Solusi yang diusulkan termasuk membersihkan sampah, mengangkat sedimen, dan merawat bangkai kapal yang tidak terpakai. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengubah sungai menjadi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
3. Pengelolaan Sampah Kota
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan kota adalah langkah kunci dalam membentuk kota yang lebih sehat dan indah. Masyarakat diharapkan untuk ikut serta dalam upaya memberantas sampah di kota, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan menyenangkan bagi semua penduduk
4. Mengadopsi Standar Internasional
Konsep kota internasional yang layak huni dijelaskan sebagai tujuan akhir dari pembangunan kota yang partisipatif. Ini mencakup aspek seperti air minum yang layak langsung dari keran, listrik yang berkualitas, sistem transportasi umum yang efisien, dan penerapan prinsip OCH orderliness(keteraturan)cleanliness(kebersihan) hospitality (keramah tamahan).
5. Gerakan Partisipatif
Masyarakat didorong untuk aktif berperan serta dalam proses perbaikan kota dengan melaporkan kendala dan masalah yang mereka hadapi kepada lembaga pemerintah atau asosiasi terkait. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota mereka sendiri.
Melalui implementasi langkah-langkah ini, diharapkan kota seperti Padang dan kota-kota lainnya dapat menjadi contoh kota yang berkelanjutan, inklusif, dan berkembang bersama-sama dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H