Pada Januari tahun 2021, Indonesia mendapat kabar duka dari provinsi Kalimantan Selatan. Pasalnya, terjadi banjir pada 11 kabupaten/kota yang disebabkan hujan yang terus turun dalam 1 minggu. Ribuan warga terpaksa harus kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke kota yang tidak terkena banjir, salah satunya adalah kota Banjarbaru.
Posko pengungsian telah di bangun di beberapa titik yang aman dari banjir. Posko-posko ini dibangun di tempat seperti masjid, stadion sepak bola, dan kantor. Pemerintah daerah sudah menyiapkan logistik untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Namun, logistik yang disiapkan tidak mencukupi seiring dengan bertambahnya jumlah pengungsi yang datang.
Tidak tinggal diam, masyarakat baik yang berada dalam provinsi maupun dari luar provinsi berbondong-bondong mengirimkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Sebagian masyarakat langsung mendatangi tempat pengungsian dan ada juga yang turun langsung ke perumahan warga yang terendam banjir.
 Bantuan-bantuan yang dikirimkan tersebut merupakan bantuan kebutuhan dasar, pakaian kering, dan kebutuhan bayi agar korban bencana banjir di Kalsel tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebagai makhluk sosial, kita harus saling membantu sesama makhluk hidup. Hal ini juga termasuk dalam nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan hal tersebut, saya bersama teman-teman melakukan kegiatan dengan mengirimkan logistik berupa sembako di beberapa titik pengungsian. Lokasi utama yang dituju adalah Masjid Al Karomah, Martapura. Di lokasi tersebut, kami mengirimkan sembako yang memprioritaskan kebutuhan bayi. Beralih dari tempat tersebut, lokasi kedua yang dituju yaitu Stadion Demang Lehman,Sekumpul. Tempat ini merupakan tempat dengan jumlah pengungsi terbanyak. Di tempat tersebut, kami memberikan semua persediaan yang tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H