Pada Selasa pagi, 3 Desember 2024, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menjadi tuan rumah penyambutan istimewa untuk delegasi Mubarok Malaysia, sebuah perkumpulan pensiunan pejabat berpengaruh dari negeri jiran. Penyambutan ini berlangsung hangat di Ruang Rektor UNIDA Gontor, dihadiri langsung oleh Presiden UNIDA Gontor, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A.
Kehadiran lima tamu utama beserta satu stafnya ini membawa nuansa persahabatan yang erat antara dua negara. Prof. Amal, yang juga merupakan alumni Malaysia, berbincang dengan akrab bersama para tamu, menggunakan berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, dan Melayu. Percakapan tersebut mencerminkan kedalaman hubungan yang telah terjalin antara kedua belah pihak, tidak hanya pada aspek budaya tetapi juga dalam ranah keilmuan.
Diskusi pagi itu membahas tentang kajian pendidikan tinggi Islam dengan merujuk pada tokoh-tokoh intelektual besar seperti Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prof. Ismail Raji Al-Faruqi, hingga Prof. Syed Hussein Al-Attas. Para tamu mengapresiasi kontribusi UNIDA Gontor dalam mengkaji pemikiran tokoh-tokoh tersebut, menjadikannya relevan dengan tantangan pendidikan Islam modern.
Hubungan sejarah antara Gontor dan Malaysia juga menjadi topik menarik, terutama kenangan Prof. Amal terhadap era Mahathir Mohamad hingga Anwar Ibrahim. Selain itu, perhatian juga tertuju pada rencana besar peringatan 100 tahun Gontor yang akan mengundang tokoh-tokoh penting Malaysia, baik dari ranah akademisi maupun pemerintahan.
Di tengah perbincangan, Wakil Rektor UNIDA Gontor, Prof. Hamid, turut hadir dan menyambung diskusi dengan menggunakan bahasa Melayu. Pembicaraan berkembang ke berbagai topik, termasuk dinamika politik antara Indonesia dan Malaysia yang dibahas dalam suasana santai. Prof. Hamid dan Prof. Amal juga berbagi cerita tentang kekuatan ukhuwah antaralumni Gontor, mencerminkan bagaimana identitas mereka tetap hidup melalui kenangan masa lalu. Mereka bahkan mengangkat "password" khas alumni, seperti pertanyaan tentang rayon atau wali kelas, sebagai bentuk keakraban yang hanya dimiliki oleh sesama alumni.
Pada sesi terakhir, para tamu memuji keberadaan alumni pendidikan menengah Gontor yang terus memainkan peran penting di berbagai sektor. Mereka juga menyoroti meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Malaysia dan sebaliknya, mencerminkan pertukaran akademik yang semakin aktif antara kedua negara.
Acara ini tidak hanya mempererat hubungan antara UNIDA Gontor dan Mubarok Malaysia tetapi juga mengukuhkan peran Gontor sebagai penghubung antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan dan persaudaraan Islam. Momen ini menjadi pengingat akan pentingnya sinergi lintas negara dalam membangun masa depan pendidikan Islam yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H