Ramadan. Sebagian dari kita mungkin merasa haru, sedangkan yang lain merasa penuh harapan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Di antara gemerlapnya bintang dan kerlap-kerlip lampu-lampu malam, kita telah mencapai momen yang penuh makna dalam kalender Islam: hari terakhir bulanHari terakhir bulan Ramadan adalah saat yang diisi dengan perasaan campur aduk. Bagi banyak umat Muslim, bulan Ramadan adalah momen untuk merenungkan, berserah diri, dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT melalui ibadah, doa, dan pembersihan diri dari dosa-dosa masa lalu. Selama 29 atau 30 hari penuh, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, menjauhkan diri dari makanan, minuman, dan hal-hal yang membatalkan puasa sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Tuhan.
Namun, di balik kekhidmatan dan kesungguhan, ada juga rasa haru yang mendalam menyelimuti hati umat Muslim. Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa di mana jutaan umat Muslim di seluruh dunia bersatu dalam ibadah dan kebersamaan. Setiap sahur dan berbuka, setiap tarawih dan tadarus Al-Qur'an, adalah momen berbagi kasih sayang dan semangat kebersamaan yang tak terlupakan.
Namun, saat kita mengucapkan selamat tinggal pada bulan suci ini, ada juga getaran kegembiraan dan harapan yang menyertai. Kita berada di ambang perayaan besar, Idul Fitri, yang ditandai dengan shalat Id, bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan sesama Muslim. Idul Fitri adalah waktu untuk memperkuat tali persaudaraan, merajut kembali hubungan yang mungkin renggang, dan memulai lembaran baru dengan niat suci dan tekad yang kuat.
Bagi banyak orang, hari terakhir bulan Ramadan juga menandai akhir dari periode introspeksi dan refleksi yang mendalam. Meskipun bulan Ramadan akan berlalu, spirit dan semangat yang diperoleh selama bulan suci ini tetap menginspirasi. Umat Muslim di seluruh dunia membawa pesan perdamaian, kebaikan, dan kasih sayang yang mereka pelajari selama Ramadan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka setiap saat.
Saat kita merayakan hari terakhir bulan Ramadan, mari kita tidak hanya berpikir tentang berakhirnya puasa, tetapi juga tentang kekuatan dan keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada kita selama bulan suci ini. Mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk bersyukur atas semua nikmat-Nya dan memperkuat tekad untuk terus berbuat baik, tidak hanya selama bulan Ramadan, tetapi sepanjang tahun.
Sebagai umat Muslim, kita mengucapkan selamat tinggal pada bulan Ramadan dengan haru dan harapan, sambil membawa bersama kita pelajaran dan kenangan berharga yang akan membimbing langkah kita dalam perjalanan kehidupan selanjutnya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, dan semoga kita semua diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H