Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Keutamaan Taraweh di Malam ke Dua Puluh Delapan Bulan Ramadan

8 April 2024   04:07 Diperbarui: 8 April 2024   04:07 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keutamaan Taraweh Di Malam Ke Dua Puluh Delapan Bulan Ramadan

Dalam perjalanan Ramadan yang penuh berkah, setiap malam memiliki keistimewaan tersendiri. Tiba pada malam ke-28, cahaya keberkahan terpancar dengan lebih gemilang. Dilaporkan dalam hadis yang memuliakan, "Fadilah Malam ke-28, Allah akan mengangkat seribu derajat baginya di Surga." Inilah momentum ketika langkah-langkah ibadah kita terangkat menuju surga yang mulia.

Malam ke-28 Ramadhan bukan sekadar malam biasa. Ia adalah momen penting dalam menjalani ibadah tarawih, di mana para muslim memperbanyak salat sunnah setelah salat Isya. Dalam keintiman malam yang penuh ketenangan, setiap rakaat yang dilakukan dengan khidmat membawa berkah yang tiada tara. Amal shaleh yang dilakukan pada malam ini menjadi kunci untuk meraih pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Keutamaan tarawih pada malam ke-28 menggambarkan betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang tekun beribadah. Seribu derajat yang dijanjikan Allah menandakan kebesaran dan kemurahan-Nya kepada orang-orang yang menjaga malam tersebut dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Setiap gerakan shalat, setiap tasbih yang diucapkan, dan setiap ayat Al-Qur'an yang dibaca pada malam itu menjadi ladang amal yang subur di hadapan-Nya.

Bagi umat Islam, malam ke-28 Ramadhan menjadi saat untuk memperbanyak amal ibadah, dzikir, dan doa. Setiap sujud, setiap bacaan Al-Qur'an, dan setiap doa yang diucapkan memperoleh keberkahan luar biasa. Keistimewaan malam ini menjadi panggilan bagi setiap muslim untuk meraih ampunan, memperbaiki diri, dan memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjalani sisa Ramadan dengan penuh kesungguhan.

Dalam momen kebersamaan yang diwarnai keharuan, umat Islam merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Setiap detik malam ke-28 diisi dengan doa dan permohonan kepada Allah. Dalam kesunyian malam yang hanya diterangi oleh cahaya iman, setiap hamba berdiri di hadapan-Nya dengan kerinduan yang mendalam. Malam ke-28 adalah titik puncak dari perjalanan spiritual selama Ramadan, di mana setiap langkah membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Maka, pada malam ke-28 ini, marilah kita memperbanyak amal ibadah, memperkuat hubungan kita dengan Allah, dan memohon kepada-Nya agar memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah hidup kita. Jadikan malam ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan demikian, kita dapat merasakan nikmatnya berada di bawah lindungan-Nya dan meraih keberkahan yang tiada tara.

Semoga malam ke-28 Ramadhan menjadi ladang amal yang subur bagi kita semua, dan semoga Allah mengangkat seribu derajat bagi setiap orang yang menjaga malam ini dengan sepenuh hati. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun