Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Filosofi dan Manfaat Makanan Manis Saat Menjelang Berbuka Puasa

22 Maret 2024   04:00 Diperbarui: 22 Maret 2024   04:07 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Berbuka Sebaiknya Dengan Yang Manis/dokpri

Setiap tahun, saat waktu berbuka puasa tiba, banyak orang memilih untuk memulainya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga karena dipercaya membawa berbagai manfaat bagi tubuh dan jiwa. Lalu, mengapa berbuka puasa sebaiknya dengan makanan manis? Inilah beberapa alasan yang mendasarinya.

1. Mengembalikan Energi dengan Cepat: Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan asupan energi yang cepat untuk mengembalikan kadar gula darah yang rendah. Makanan manis, seperti kurma atau madu, mengandung gula alami yang dapat segera diserap oleh tubuh, memberikan energi secara instan dan mengurangi rasa lelah.

2. Membantu Mengatasi Hipoglikemia: Hipoglikemia, atau penurunan kadar gula darah, adalah salah satu masalah umum yang dapat terjadi saat berpuasa. Makanan manis dapat membantu mengatasi kondisi ini dengan cepat, memperbaiki kadar gula darah yang rendah dan mencegah timbulnya gejala seperti pusing, lemas, atau gemetar.

3. Mengurangi Risiko Sakit Perut: Mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa juga dapat membantu mengurangi risiko sakit perut atau gangguan pencernaan. Makanan manis cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh daripada makanan berat atau pedas, yang dapat mengganggu lambung yang kosong setelah seharian berpuasa.

4. Memulihkan Cairan Tubuh: Makanan manis seringkali mengandung air dan elektrolit alami yang membantu memulihkan cairan tubuh yang hilang selama puasa. Misalnya, buah-buahan segar seperti semangka atau melon mengandung kadar air yang tinggi, sehingga dapat membantu menghidrasi tubuh dan mengurangi risiko dehidrasi.

5. Memberikan Kenikmatan dan Kebahagiaan: Selain manfaat kesehatan, makanan manis juga dapat memberikan sensasi kenikmatan dan kebahagiaan saat berbuka puasa. Rasa manis yang nikmat dapat meningkatkan mood dan memberikan rasa puas secara psikologis, membantu menyeimbangkan perasaan lapar dan menikmati momen berbuka puasa dengan lebih baik.

6. Tradisi dan Kearifan Budaya: Berbuka puasa dengan makanan manis juga memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya. Di banyak negara Muslim, kurma atau minuman manis seperti jus buah atau air zamzam merupakan bagian penting dari ritual berbuka puasa, mengikuti jejak Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat.

7. Simbol Keanekaragaman dan Kebahagiaan: Berbuka puasa dengan makanan manis juga menjadi simbol keanekaragaman budaya dan kuliner umat Islam di seluruh dunia. Setiap negara atau wilayah memiliki tradisi sendiri dalam menyajikan makanan manis saat berbuka puasa, mencerminkan kekayaan budaya dan kebahagiaan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Dengan demikian, berbuka puasa dengan makanan manis memiliki berbagai alasan yang mendalam, baik dari segi kesehatan fisik maupun kesejahteraan jiwa. Namun, tetaplah memperhatikan keseimbangan dan variasi dalam pola makan selama bulan Ramadan, dengan memilih makanan yang sehat dan bergizi untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Semoga momen berbuka puasa selalu menjadi waktu yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun