Mohon tunggu...
Muhammad Zainudin
Muhammad Zainudin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa ilmu politik Universitas Sains Al-quran

Lagholabaillabillah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

nahdlatul ulama sebagai organisasi keagamaan di desa bener

29 November 2024   14:28 Diperbarui: 30 November 2024   00:32 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

NAHDLATUL ULAMA SEBAGAI ORGANISASI KEAGMAAN DI DESA BENER

      NU adalah organisasi islam terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, social dan ekonmi. NU berdiri pada 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M, di Surabaya. NU di dirikan oleh para kyai di Indonesia, namun ada 3 tokoh yang mempelopori berdirinya NU, yaitu Ky Bisri Syamsuri, Ky Abdul Wahab Chasbulloh, dan Ky Muhammad Hasyim Asy'Ari yang sekaligus sebagai ketua pertama Nahdlatul Ulama.
     NU juga berperan penting sebagai organisasi penggerak masyarakat Desa Bener, khususnya di bidang keagamaan dan kerohanian. Datangnya NU di Desa Bener juga selaras dengan budaya dan tradisi yang telah ada sebelumnya, karna menurut cerita turun temurun islam di Bener dibawa oleh abdi kraton dari kasultanan Yogyakarta yang ajarannya sudah pasti kental dengan seni danbudayannya, seperti tradisi nyadran atau ziarah kubur, merti dusun, slametan Dll, yang mana itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam Nahdlatul Ulama.
      Adanya NU di Bener juga mendorong semangat masyarakat untuk lebih mendalami tentang keagamaan, karna NU memberikan sarana bagi siapa saja untuk sama-sama belajar, seperti adanya selapnan NU yang didalamnya juga ada ngaji kitab dan diskusi keagamaan, pengajian dan kegiatan lain yang dapat menambah pengetahuan.
       Didalam NU juga masih banyak lagi Badan Otonom yang lebih berfokuskan pada program dibidangnya masing-masing, seperti ANSOR, BANSER, IPNU-IPPNU, PAGAR NUSA, LAZISNU, dll sehingga membuat masyarakat semakin antusias untuk lebih belajar tentang keagamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun