6. Camme Tuttu'
Camme Tuttu, sayuran yang terbuat dari daun ubi yang ditumbuk dicampur dengan parutan kelapa bersantan.
POTENSI
1. Pertanian
Sektor pertanian sangat penting peranannya dalam perekonomian di Kabupaten Enrekang. Sektor pertanian memberi kontribusi yang paling besar terhadap PDRB. Sejak tahun 1998 sampai tahun 2002, kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB diatas 47 %. Hal ini mencerminkan bahwa perekonomian sebagian besar penduduk di wilayah ini masih mengandalkan sektor pertanian.
Keberhasilan sektor pertanian mengangkat perekonomian masyarakat didukung oleh ketersediaan sumberdaya atam yang memadai. Ketersediaan lahan yang subur memungkinkan pengembangan berbagai komoditas, baik komoditas tanaman pangan dan hortikultura maupun berbagai komoditas pertanian lainnya.
Besarnya peranan/ kontribusi sumberdaya alam dalam pengembangan sektor pertanian, tercermin dari Luas panen/tuas lahan yang dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Luas panen padi sawah pada tahun 2002 sebanyak 8.157 Ha dengan tingkat produksi mencapai 37.762.340 Kg. luas panen pada tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya, bahkan pada tahun 1999 tuas panen padi sawah mencapai 12.206 Ha. Penurunan Luas panen tersebut berdampak terhadap berkurangnya jumlah produksi dari 60.781.920 Kg pada tahun 1999 menjadi 37.762.340 Kg pada tahun 2002. Selama lima tahun terakhir, penurunan tuas panen dan jumlah produksi juga terjadi pada komoditas jagung. Pada umumnya jumlah produksi tanaman buah-bahkan tahun ini juga mengalami penurunan produksi bita dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebaliknya bita dibandingkan dengan tahun yang lalu, beberapa jenis sayuran justru mengalami peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini sebagai akibat terjadinya peningkatan pemanfaatan sumberdaya lahan.
Beberapa jenis buah-buahan yang cukup potensial di Kabupaten Enrekang adalah pepaya dan salak. Tanaman ini tersebar di hampir semua wilayah kecamatan dan menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahun. Pada tahun 2001, jumlah pohon pepaya sebanyak 174.398 pohon dan meningkat menjadi 177.163 pohon pada tahun 2002. Sedangkan produksi salak pada tahun 2001 mencapai 38.043,45 Kg.
2. Kehutanan dan Perkebunan
Sektor kehutanan dan perkebunan memegang peranan penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hutan sebagai tempat kehidupan tanaman dan hewan menyediakan berbagai sumberdaya hayati bagi umat manusia. Oleh karena itu kelestarian hutan perlu dijaga agar dapat memberikan manfaat secara optimal dan berkelanjutan. Selain itu hutan juga dapat memberikan kontribusi terhadap ketersediaan air dan udara sejuk yang sangat dibutuhkan umat manusia. Sebaliknya kerusakan hutan dapat menyebabkan bencana bagi kehidupan hewan, tanaman dan manusia. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa kehutanan ikut memberi andil terhadap keberhasilan sektor pertanian, perdagangan, perindustrian dan sektor lainnya. KaLuasan hutan di Kabupaten Enrekang cukup luas dan tersebar di beberapa kecamatan. Kawasan hutan pada tahun 1999 seluas 90.150 Ha tetapi sejak tahun 2000 sampai 2002 luasnya berkurang menjadi 87.352 Ha. Meskipun Kabupaten Enrekang memiliki hutan yang luas namun sebagian kawasan hutan tersebut sudah dikategorikan kritis. Luas hutan kritis yang ditumbuhi semak belukar mencapai 23.417 Ha atau hampir mencapai 30 % dari total Luas hutan. Bila dirinci menurut jenisnya/fungsinya, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar hutan tersebut berupa hutan lindung (72.755 Ha) dan sebagian lainnya merupakan hutan produksi biasa (14.597 Ha). Pada tahun 2002 di kaLuasan hutan produksi tersebut diperoleh produksi jati rimba sebanyak 4.048,66 m2 dan rotan sebanyak 478 ton.
Tanaman perkebunan di Kabupaten Enrekang juga cukup beragam dan pada umumnya tersebar diberbagai kecamatan. Komoditas perkebunan yang paling banyak diusahakan adalah kopi (10.444 Ha), kakao (6.149 Ha), kemiri (2.995 Ha), jambu mente (2.313 Ha), lada (1.976 Ha) dan cengkeh (1.028 Ha). Tanaman kopi hampir ada pada setiap kecamatan namun paling banyak ditanam di Kecamatan Baraka, Alla dan Curio. Sedangkan tanaman kakao ditanam dan tersebar di seluruh kecamatan.
Tanaman vanili dan murbei, nampaknya juga memiliki prospek yang cukup baik di daerah ini, disamping karena kesesuaian lahan, juga karena kian besarnya minat masyarakat untuk mengusahakan tanaman tersebut. Besarnya permintaan dan prospek pasar yang cukup menjanjikan menjadi alasan utama bagi petani untuk mengembangkan tanaman tersebut.
3. Pertambangan