Mohon tunggu...
Muhammad ZainalIbad
Muhammad ZainalIbad Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA

Minat pada perencanaan transportasi, perencanaan kota, pengelolaan perkotaan, dan politik perkotaan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Polusi Udara dan Transportasi Publik di Jakarta: Pendekatan Semi-Organik

19 Agustus 2023   20:25 Diperbarui: 26 Agustus 2023   14:50 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi di Indonesia, tantangan mobilitas perkotaan semakin mendesak. 

Transportasi publik, sebagai tulang punggung mobilitas berkelanjutan, menjadi semakin penting. Namun, masalah seperti polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan keterbatasan infrastruktur transportasi publik yang efisien masih menjadi hambatan besar. 

Dalam konteks ini, transformasi transportasi publik menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan. Namun, apakah pendekatan formal atau informal yang harus diambil? 

Bagaimana menghadapi dampak buruk dari informalitas transportasi publik? Dan bagaimana memastikan pengelolaan yang berkelanjutan dan partisipatif?

Pentingnya Transportasi Publik 

Transportasi publik bukan hanya tentang mobilitas individu, tetapi juga memainkan peran penting dalam membangun perkotaan yang berkelanjutan. 

Dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, transportasi publik membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara. 

Hal ini juga meningkatkan aksesibilitas bagi warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi, menjembatani kesenjangan sosial, dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menghubungkan tempat-tempat kerja, pendidikan, dan hiburan.

Tata Kelola dan Transformasi Transportasi Perkotaan

Transformasi transportasi perkotaan di Indonesia membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun