Aku benci aku
Dalam ketidakmampuanku untuk membencimu
Aku benci aku
Yang tak pernah mampu memintal rindu
Aku benci aku
Yang gagal menewaskan sekelumit bayanganmu
Sering kuziarahi kenangan masa laluÂ
Aku tak pernah mampu mengubur ingatan tentangmu
Selalu saja menyesap rindu
Pada kisah indah yang sudah layu
Hatiku sayu redup memilu
Luka sebab kehilanganmu
Masih terasa segar menjejali sanubari
Pedih, perih, bercampur satu membuat pilu
Pergerakan waktu merubah cinta menjadi benci
Ditinggalkan sendirian memeluk harapan yang tak pasti
Aku benci aku
Yang selalu mengharapkanmu
Mengharapkan kepulanganmu menuntaskan rindu
Hilangnya dirimu membuatku termangu
Dalam keheningan, dalam kekosongan, terus saja menunggu
Kisah kita telah berakhir menyisakan lara yang mendera
Aku terluka, rasa cintaku berubah rupa
Menjadi benci yang tak berkesudahan
Lalu merambat pada pada banyak hal
Aku benci kehilangan
Aku benci ditinggalkan
Aku benci sendirian
Aku benci kesepian
Aku benci aku
Dalam ketidakmampuanku untuk bangun dari hari lalu
Aku benci aku
Yang masih saja terpuruk merundung pilu
Aku benci aku
Yang tak pernah usai dengan rindu
Pada akhirnya tirai kesadaran terbuka
Mendongak pada Tuhan yang kuasa
Menadahkan tangan seraya berdoa
Menerima dengan lapang dada segala apa yang digariskan oleh-Nya