Kesalahan penggunaan ejaan tipografi
Data diatas merupakan kalimat-kalimat yang masih salah dalam penulisan ejaannya, karena belum sesuai dengan PUEBI.Â
Data 1, kesalahan ada pada penulisan nama yang seharusnya itu menggunakan huruf "n" pada bagian belakang nama, jadi yang benar adalah Nyimas Gamparan.Â
Data 2, kesalahan ada pada penulisan kata yang seharusnya menggunakan huruf "d" pada akhiran kata wujud, jadi yang benar adalah berwujudkan.Â
Data 3, kesalahan juga terlihat pada penggunaan kata, kesalahan tersebut karena menggunakan huruf "i" pada tengah kata yang mengakibatkan kesalahan pemaknaan. Seharusnya menggunakan huruf "u", jadi yang benar siluman.Â
Data 4, kesalahan terlihat juga adanya pengurangan satu huruf yaitu huruf "h" yang seharusnya adalah tahu. Data 5, kesalahan terlihat pada penggunaan kata yang seharusnya adalah kisahnya yang dimana kesalahan terlihat karena adanya huruf "n" yang seharusnya huruf "h".
Kesalahan penggunaan prefiks di-
Data diatas merupakan kalimat-kalimat yang masih salah dalam penulisan prefiks "di-", karena belum sesuai dengan PUEBI. Data 1, kata yang seharusnya adalah dipergunakan, awalan "di-" tersambung dengan kata terusan.Â
Data 2, Â kata yang seharusnya adalah dikenal awalan "di-" tersambung dengan kata terusan. Data 3, kata yang seharusnya adalah digunakan awalan "di-" tersambung dengan kata terusan. Data 4, kata yang seharusnya adalah dijuluki awalan "di" tersambung dengan kata terusan.
Kesalahan ejaan dapat kita antisipasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mendapatkan pengalaman mengedit artikel untuk publikasi. Seorang editor perlu waspada terhadap kesalahan yang ada, harus memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab atas kesalahan yang diperbaiki. Sumber pedoman yang dipegang oleh penyunting harus PUEBI atau aturan yang terbaru.