Kesadaran lingkungan merupakan pondasi utama dalam menjaga keberlanjutan planet kita. Saat ini, tantangan yang dihadapi oleh bumi semakin kompleks, namun dengan kesadaran, kita dapat meretas jalan menuju keseimbangan ekosistem. Untuk mencapai hal ini, perlu ada solusi praktis yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian dan pengembangan wisata kampung warna warni jodipan malang.
Lingkungan bersih bukan hanya sebuah keinginan, melainkan sebuah kebutuhan mendesak untuk kelangsungan hidup bumi. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan urbanisasi, terdapat kampung-kampung tradisional yang mempertahankan keunikan budaya dan warisan. Salah satu contohnya adalah wisata kampung karna warni jodipan di Kota Malang, Indonesia. Meskipun terkenal karena warna-warni rumahnya, wisata kampung warna warni ini juga dihadapkan pada tantangan lingkungan yang perlu segera diatasi.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kampung Warna Warni Jodipan Kegiatan ini merupakan kegiatan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Sebagaimana program tersebut menjadi kewajiban mahasiswa, namun dengan demikan para mahasiswa akan bermitra dengan dosen dalam melakukan program Pengabdian oleh Kelompok 178 yang terdiri dari 3 Mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dr. Sulismadi, M.Si.
Dalam menjalankan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa dimulai dengan mencari data dan informasi, dilakukan melalui wawancara mendalam dengan Bapak Soni Parin selaku ketua RW 02 kelurahan jodipan, Ibu Rolly selaku ketua RT 06, bapak Efendi selaku ketua RT 07 dan Bapak Sunardi selaku ketua RT 09.
Berdasarkan hasil wawancara yang diberikan sangat beragam karena upaya menciptakan lingkungan bersih Wisata Kampung Warna Warni Jodipan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, perlu dibangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program lingkungan dapat meningkatkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap lingkungan.Â
Kegiatan gotong-royong secara rutin dapat dijadwalkan untuk membersihkan lingkungan dan mengelola sampah bersama-sama. Dengan demikian, terbentuklah budaya kebersihan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kampung warna warni jodipan. Peningkatan keterlibatan masyarakat akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, serta memperkuat ikatan sosial di antara penduduk kampung.
Tantangan dan permasalahan yang dihadapi Wisata Kampung Warna Warni Jodipan
Salah satu tantangan utama di wisata kampung warna warni jodipan adalah faktor cuaca dan kondisi lingkungan alam yang dapat mempengaruhi kebersihan wisata. Termasuk hujan, banjir, atau perubahan cuaca ekstrem dapat menciptakan tantangan dalam menjaga kebersihan dan mengatasi dampak lingkungan karena wisata kampung warna warni jodipan memiliki posisi yang sangat dekat dengan sungai kali brantas.
Kondisi lingkungan wisata kampung warna warni jodipan memang mengalami perubahan yang cukup besar, yang awalnya merupakan kampung kumuh terlihat lebih tertata rapih dan berwarna. Walaupun begitu masalah sampah menjadi hal yang terlihat di wisata kampung warna warni jodipan. Kepedulian mengenai lingkungan mengalami perubahan dari masyarakatnya, dari hasil pengamatan sudah tidak lagi membuang sampah ke sungai, namun terkadang sungai masih terlihat berwarna keruh karena dan sungai masih dilalui oleh sampah yang dibuang ditempat lain dan melewati kampung wisata.
Pengunjung yang tidak sadar akan pentingnya menjaga kebersihan juga dapat menjadi sumber masalah. Beberapa sampah plastik masih terlihat di beberapa sudut walaupun jumlahnya tidak banyak, Â penyediaan tempat sampah juga sudah terbilang cukup walaupun dalam pengelolaan sampah masih belum ada pemilahan. Â Setiap harinya sampah-sampah yang terkumpul di Wisata Kampung Warna Warni Jodipan diangkut setiap sorenya oleh pengelolah sampah, walaupun terbilang masih adanya sampah-sampah di lingkungan kampung tetapi kesadaran lingkungan masyarakatnya masih ada.