Karena negara masih kurang tepat  menempatkan perempuan baik dalam peran tradisional maupun pekerjaan yang mereka lakukan. Selain itu, negara  relatif kurang mendapat perhatian dalam upaya pembangunannya dan belum menikmati hasil yang dicapai manusia.Â
Mengapa pengarusutamaan gender dalam program pembangunan begitu penting?
Karena pengarusutamaan gender dalam proses pembangunan adalah masalah yang di dialami secara berbeda kepada laki-laki dan perempuan. Jenis peran yang dimiliki laki-laki dan perempuan ini yang menentukan perbedaan gender yang menentukan akses dan peluang serta  sumber daya yang dapat dikontrol. Untuk alasan yang sama, program-program pembangunan cenderung mempengaruhi laki-laki dan perempuan secara berbeda.Â
Oleh karena itu, jika kita tidak mempertimbangkan dinamika gender ini, kebijakan pembangunan yang telah di rancang mungkin tidak menguntungkan laki-laki dan perempuan secara setara, atau bahkan memperburuk ketidaksetaraan gender yang ada. Kegagalan untuk mempertimbangkan dinamika gender yang ada dalam desain program pembangunan juga dapat mengurangi efektivitasnya dalam mencapai tujuan program.Â
Yang terpenting, pengarusutamaan gender dalam perilaku pembangunan menjadi penting. Karena laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk mendengarkan pendapat mereka dan mengambil manfaat dari hasil pembangunan dalam keputusan pembangunan. Singkatnya, pengarusutamaan gender dalam pekerjaan pembangunan adalah bijaksana dan tepat.
Keterlibatan Perempuan Dalam PembangunanÂ
Di indonesia pada hakikatnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan sangat diinginkan untuk melestarikan kebudayaan yang sangat berguna bagi generasi yang akan mendatang untuk generasi kedepan. Bahwa perempuan tidak hanya perlu ditingkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan, namun perempuan harus memiliki budi dan kebesaran jiwa.Â
Demi mewujudkan pembangunan diharapkan keterlibatan perempuan dengan adanya dorongan, bantuan, dan makna dari kaum laki-laki, terutama kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Transformasi Pengarusutamakan Gender
Transformasi gender telah menjadi tema yang paling penting dalam program pembangunan, dan konsep gender serta inklusi telah diintegrasikan dengan kuat ke dalam pengembangan kapasitas program dan alur kerja.Â
Pengarusutamaan bukan berarti menambahkan elemen perempuan atau elemen gender pada kegiatan yang ada. Ini tidak hanya meningkatkan partisipasi perempuan. Ini berarti membawa pengalaman, pengetahuan dan kepentingan perempuan dan laki-laki ke dalam agenda pembangunan. Ini mungkin memerlukan perubahan dalam tujuan, strategi, dan perilaku sehingga baik perempuan maupun laki-laki dapat mempengaruhi, berpartisipasi, dan memperoleh manfaat dari proses pembangunan.Â