Berselancar di internet saya analogikan seperti memancing di lautan. Di sana, banyaknya ikan sama seperti banyaknya informasi di dunia maya. Kita tinggal melempar kail maka informasi apa pun yang kita inginkan tersedia di sana.
Namun, pandangan saya berbeda. Kini analogi itu berubah. Berselancar di internet seperti memancing di kolam. Pemancing tidak harus berpindah kolam jika merasa nyaman memancing di satu kolam.
Padahal, banyak kolam yang tersedia di pemancingan. Kalau Anda lebih suka kolam berisi ikan gurami, ya wajar jika enggan pindah ke kolam berisi ikan mujair.
Begitupula ketika terhubung dengan internet. Pengguna tidak serta merta akan menerima arus informasi yang serupa.
Â
Agaknya, istilah globalisasi karena adanya jaringan internet tidaklah selalu tepat. Adanya internét malah menjadi kanalisasi.
Orang dengan kesukaan yang sama akan membuat komunitas tersendiri. Mereka tidak terhubung dengan komunitas lain. Makanya, media sosial digandrungi banyak orang karena bisa membentuk komunitas daring bersama orang-orang yang memiliki "frékuénsi" yang sama.
Komunitas lokal memang bisa lebur, namun bukan berarti berganti menjadi komunitas global.
Anda penyuka kegiatan memelihara hewan, internet bisa menghubungkan dengan orang-orang yang sama. Tentu Anda tidak usah bersinggungan dengan penyuka sejarah masa penjajahan. Jari kita punya hak untuk menentukan siapa saja orang yang ingin dihubungi.