Hanya untuk berbangga di depan mereka.
Buat saya, kebanggaan hanyalah pemikiran yang abstrak. Bukanlah sesuatu yang bisa diukur. Sedangkan, hal yang tengah saya perjuangkan adalah benda kongkrit.
Bagaimana seseorang mengukur kebanggaan? Hal yang dibanggakan oleh satu orang mungkin akan dianggap hal biasa oleh orang lain.
Ditambah, saya tipe orang yang memiliki motifasi intrinsik. Apa yang  dilakukan tidak didorong oleh pihak lain---termasuk orang tua---sehingga kebanggaan tidak menjadi motifasi. Saya melakukan banyak hal karena dorongan pribadi sejak bangun pagi hingga menjelang tidur di malam hari. Tidak menunggu untuk dipuji.
Hal yang harus ditekankan, berbakti kepada orang tua berbeda sama sekali dengan membanggakan orang tua. Berbakti sebuah kewajiban dalam agama kami, membanggakan orang tua hanyalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak diharuskan.
Kalau Anda ingin merasa bangga di depan orang tua---termasuk orang lain---sejatinya Anda membutuhkan validasi. Dan, mencari validasi hanyalah melelahkan diri.
Lagipula, tidaklah berdosa apabila belum bisa membanggakan orang tua.