Kursk (dirilis sebagai The Command di AS dan sebagai Kursk: The Last Mission di Britania Raya) adalah sebuah film drama Belgia-Luksemburg berbahasa Inggris tahun 2018 garapan Thomas Vinterberg berdasarkan pada buku Robert Moore A Time to Die, tentang kisah nyata bencana kapal selam Kursk pada tahun 2000.
Sebagai penonton, saya sangat merasakan jika sineas film ini menekankan pesan bahwa Pemerintah Russia adalah pihak yang harus paling disalahkan dalam insiden tersebut. Sebuah film menjadi alat efektif untuk memberi label "buruk" pada seseorang atau sesuatu.
Film ini bukan film bertema politik pertama yang saya tonton. Jika dahulu begitu sering menonton film aksi produksi Hollywood, sering bertanya-tanya, "kenapa orang Russia selalu menjadi antagonis?"
Teman saya yang menonton film yang sama juga merasa demikian. "Ah, itu hanya fiksi. Tidak perlu ditanggapi terlalu serius." Akhirnya, saya pun harus setuju dengan pernyataan demikian.Â
Namun, ketika menonton film Kurtz, betapa terasa sekali sang sineas menyudutkan Pemerintah Russia karena dianggap lebih memilih melindungi "kerahasiaan" daripada mengutamakan keselamatan kru kapal. Sebuah pesan yang terlampau jelas bagi penonton dewasa dimana mendengar berita pertikaian antar negara menjadi suguhan sehari-hari di media massa.
Jika anda menonton film ini, saran saya, tetaplah berusaha untuk "netral". Karena, warga Indonesia yang jauh dari tempat kejadian tidaklah tahu-menahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Apresiasi hal-hal teknik penggambaran yang luar biasa. Sembari, tetap mempertanyakan keutuhan sebuah cerita.
------
Sumber artikel:
Tenggelamnya kapal selam Kursk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H