Orang dewasa di sekitar pun tidak menganggap ini sebagai sebuah kelebihan. Hanya dipandang sebuah hobi tanpa arti.Â
Di kampung saya, manusia dengan kecerdasan naturalis diasosiasikan seperti pemburu di zaman kolonial dahulu. Mereka dekat dengan binatang semata untuk menghamburkan berkat alam sebagai kesenangan.
Naturalis tidak berpikir untuk merambah alam kemudian merusaknya. Dalam pikiran kami, keseimbangan tetap penting. Tentu saja, tidak menahan diri untuk memanfaatkan. Kami hanya menahan diri untuk rakus serta merampas hak hidup hewan andaikan dia layak untuk lestari.Â
Naturalis bukan berarti anti pembangunan. Bagaimanapun, manusia sebagai pemilik hak istimewa untuk menjaga bumi. Namun, tentu saja tetap didasari oleh empati tanpa mengumbar nafsu untuk menguasai.
------
Sumber artikel:
Delapan ciri kecerdasan naturalis menurut Gardner.