Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terjebak Formalisasi Profesi

19 April 2023   06:37 Diperbarui: 19 April 2023   21:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda melihat dua foto yang diunggah, ada sesuatu yang menarik perhatian saya. 

Foto 1 yang memperlihatkan suasana perkebunan dimana dua orang yang "diduga" mandor menggunakan pakaian rapih serba putih. 

Kemudian membandingkannya dengan foto 2 yang memperlihatkan karyawan kantoran yang menggunakan pakaian serba kasual, tidak bisa dibedakan dengan pakaian untuk "nongkrong".

Sumber foto 1 : Tropenmuseum via kompas.com
Sumber foto 1 : Tropenmuseum via kompas.com

Sumber foto 2: ceritaprasmul.com via kompas.com
Sumber foto 2: ceritaprasmul.com via kompas.com
Bagi Anda, mungkin hal demikian tidak terlalu penting. Namun, bagi saya terasa penting karena kondisi ini agak mengejutkan atau setidaknya mengherankan.

Kami, di pedesaan masih memiliki persepsi jika pekerjaan yang menggunakan baju rapih dan bersih merupakan profesi dambaan. Entah disadari atau tidak, kami mewarisi persepsi ini sejak lahir dari para orang tua. Saya pun masih diarahkan pada profesi serba formal dengan pakaian "necis".

Apabila memperhatikan dua foto ini, saya heran ketika bekerja di perkebunan pun harus berbaju putih. Demi menegaskan strata jabatan di perusahaan. Harus dibedakan antara pengawas/pemilik perkebunan dengan para kuli yang mengaduk-aduk tanah.

Namun, saya juga heran ketika ada kantor yang memperbolehkan karyawannya berpakaian kasual. Saya jadi berpikir, apakah pakaian serba necis yang selama ini saya persepsikan telah berubah? Apakah masih ada perusahaan yang mengharuskan pegawainya berpakaian serba rapih?

Mungkin, tidak semua perusahaan di ibu kota memperbolehkan karyawannya berpakaian serba kasual. Ada alasan mendasar ketika pimpinan perusahaan mengharuskan dia dan karyawannya berpakaian serba formal. Setidaknya, berkemeja putih, celana pantalon dan sepatu pantofel.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun