Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "The Gifted", Dialog Kompromi Demokrasi dan Monarki

31 Mei 2022   12:51 Diperbarui: 31 Mei 2022   12:54 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lumrah, jika kelompok Unggulan bisa diterima di sana. Warga Thailand masih menerima jika dalam suatu kelompok masyarakat ada sebagian kecil warganya yang istimewa dan harus diistemawakan.

Dalam masyarakat demikian, keadilan bukan berarti penyamarataan. Keadilan berarti menempatkan sesuatu pada porsinya. Tentu saja porsi setiap manusia berbeda bergantung di strata yang mana dia berada.

Konflik menjadi menarik ketika kelompok pendukung dan penentang keistimewaan berdasarkan stratifikasi beradu argumen. Kedua kelompok itu mengemukakan alasan masing-masing. Tentu saja, dasar pemikiran diantaranya jelas berbeda.

Di satu sisi, kelompok pendukung akan terus mempertahankan status quo karena mereka menikmati sistem yang ada. Di sisi lain, kelompok penentang merasa sumberdaya yang dimiliki untuk kepentingan bersama hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.

Ketika Anda menonton film ini, coba perhatikan dialognya. Pertentangan kedua kelompok ini mencoba saling meminta pengertian.

Kebaikan bersama, itu hal yang sering dikemukakan oleh penggagas sistem. Namun, pengertian kebaikan bersama ini selalu memiliki pengertian berbeda. Hal itu bergantung bagaimana setiap pihak memandang individu.

Apakah individu manusia itu hanya sekumpulan darah dan daging atau individu adalah makhluk yang memiliki jiwa. Dan, setiap jiwa memiliki kemampuan berbeda. Berbeda dalam hal bagaimana mereka memahami dunia di sekelilingnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun