Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rasanya Diberi Sedekah Recehan

3 Mei 2022   05:45 Diperbarui: 3 Mei 2022   05:53 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersedekah recehan. (Sumber: tribunnewswiki.com)

Tidak usah heran jika ada orang yang bersedekah sangat banyak tapi namanya tidak ingin diketahui khalayak. Karena niatnya bukan untuk menaikan gengsi.

Sebaliknya, ada yang bersedekah tidak seberapa tapi diumbar di media sosial. Diberitakan ke seluruh dunia jika dia termasuk golongan "mampu". Sekaligus menegaskan jika orang yang diberi sedekah adalah golongan "tidak mampu".

Bersedekah bukan cara untuk menegaskan strata sosial seseorang. Kalau menjadi kaya, itu realita. Dan, menjadi miskin itu derita. Hanya saja, peran keduanya di dunia memang berbeda. Si kaya bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi ummat ketika dia menebar kebaikan. Si miskin bisa menjadi penerang peradaban ketika dia tidak menyusahkan. Miskin bukan berarti harus menjadi sampah masyarakat.

Harmoni antara si kaya dan si miskin terjadi ketika sama-sama menjalankan kehidupan bersama dalam satu tujuan bersama. Tidak saling sikut atau malah membuat takut. Dan, bersedekah bukan cara untuk "menutup mulut" si miskin agar tidak merongrong kehidupan si kaya. Bersedekah bukan bentuk kepura-puraan seperti perusahaan yang memberi CSR (corporate social responsibility) pada penduduk kampung sembari merusak lingkungan tempat tinggal mereka.


Hal yang terpenting, bagaimana pun caranya bersedekah Alloh memberinya pahala. Bukan sekedar ria.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun