Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Robohkan Benteng di Sekolah Kami

12 April 2022   07:00 Diperbarui: 12 April 2022   07:45 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebingungan itu juga yang mendorong kami untuk pergi dari desa. Mencari pengalaman di perkotaan. Dalam waktu yang bersamaan, kami tidak menganggap masa kecil di desa sebagai pengalaman berharga. Berlalu begitu saja, tanpa makna.

Mungkin kebingungan itu tidak terlalu dirasakan bagi anda yang bersekolah di perkotaan. Ilmu dan realita sehari-hari masih saling bersinggungan.

Namun, ketidaksingkronan antara ilmu yang didapati dan realita yang ada menambah kebingungan begitu  dirasakan. Kemana arah zaman bergerak tidak tahu karena bukan kami yang menjalankan.

Bukan karena tidak sanggup menjalankan kehidupan, karena kami kebingungan harus ke mana kemudi dikendalikan. Pengetahuan kami tidak bisa menjadi tuntunan.

Tidak usah heran ketika konsep inisiatif dari "bawah" susah didapatkan. Karena, kami tidak terbiasa berinisiatif. Harus selalu menunggu arahan dari "artas".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun