Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengenalkan Binatang Lokal dengan Boneka Kayu

10 Maret 2021   06:03 Diperbarui: 10 Maret 2021   16:20 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hewan liar dan versi bonekanya (Dokpri)

"Itu suara apa?" tanya keponakan saya ketika mendengar suara melengking.

"Itu suara burung Cukakak Sungai," jawab saya.

"Kayak yang ini ya?" sembari memperlihatkan boneka kayu yang saya buat.

"Iya ...."

Alhamdulillah, apa yang diharapkan sudah tercapai juga. Anak-anak mulai mengenal hewan liar yang hidup di dekat rumah. Meskipun mereka belum bisa melihat wujud aslinya tetapi setidaknya mereka merasakan keberadaan hewan-hewan itu. Berawal dari mendengar suaranya, lama-kelamaan anak-anak bisa melihat wujud indah hewan-hewan itu seperti yang saya alami.

Membutuhkan waktu cukup lama untuk memperkenalkan hewan liar ke anak-anak. Saya berusaha memotretnya terlebih dahulu untuk memperlihatkan jika hewan yang dimaksud itu ada di sekitar kita. Melihat mata mereka yang berbinar ketika mengamati gambar-gambar hewan itu sungguh menggemaskan.

Memang tidak mudah memperkenalkan hewan liar ke anak-anak karena jarang muncul. Maka dari itu, saya berpikir untuk membuat boneka kayu. Jika foto dan video tidak bisa diraba, maka boneka kayu bisa dijadikan mainan.

Selama ini anak-anak di keluarga kami terlebih dahulu diperkenalkan dengan hewan liar Afrika yang sering muncul di film Disney atau saluran televisi bertemakan alam liar seperti Animal Planet dan National Geographic. Tapi, saya kesulitan memperkenalkan hewan liar yang hidup tidak jauh dari rumah. Dan, ketika membuat boneka kayu ternyata ada kemudahan untuk itu.

Dalam mendesain boneka kayu itu saya terinspirasi tokoh-tokoh Disney. Hewan dalam versi kartun tidak sama persis dengan aslinya. Dan, memang itulah yang disukai anak-anak. Tikus pun yang notabene terkesan "menjijikan" jadi terlihat lucu seperti Mickey dan Minnie.

Meskipun berbahan papan kayu bekas, cukup kuat bila anak-anak menjadikannya mainan. Dengan warna lebih cerah dari aslinya, anak-anak biasanya suka. Mata boneka terlihat lebih besar dan berwarna putih tidak segelap aslinya. Intinya, dibuat tidak terkesan menakutkan.

Prosesnya lumayan memakan waktu dan tenaga. Saya menggergaji papan kayu dengan gergaji triplek. Memang sulit, tapi semuanya dilakukan dengan cinta sehingga terasa menyenangkan.

O ya, saya belum memperkenalkan Si Cuki. Seekor Cekakak Sungai yang sering berisik sepanjang hari. Lucu kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun