Setelah bisa mengumpulkan banyak foto dan video burung-burung itu, saya bisa paham kenapa orang begitu rela mengeluarkan banyak uang untuk mendengarkan suara si kutilang dan kawan-kawannya. Para aktifis pecinta hewan bisa saja mengemukakan alasan jika burung liar sudah seharusnya tidak dikurung di dalam sangkar. Tetapi, saya pun tahu jika banyak juga manusia 'terkurung' oleh rumah, pabrik dan perkantoran.
Karena sama-sama 'terkurung', manusia mengajak burung untuk saling 'berbagi beban kehidupan'. Pemilik burung makan nasi, maka sebagian beras diberikan kepada peliharaannya. Si pemilik gajian di akhir bulan, si burung mendapatkan 'kemewahan' dengan makanan tambahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H