Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami Kehidupan Lewat Permaian Teka-Teki Silang

7 Juni 2020   06:32 Diperbarui: 7 Juni 2020   07:00 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Teka-teki Silang yang bisa diunduh di Play Store. | tangkapan layar/dokpri

Permainan klasik Teka-teki Silang (TTS) bukan hanya pengisi waktu luang sebagaimana yang disangka sebelumnya. Mengisi TTS malah membuat saya menjadi bertambah pengetahuan dan mulai 'memahami kehidupan'.

***

Awalnya, kata-kata yang saling berkaitan di TTS itu hanya saya anggap sebagai sebuah 'kebetulan'. Tetapi, ketika saya membaca beberapa buku tentang fungsi bahasa ternyata kata-kata itu bisa 'menjelaskan' banyak hal.

Keunikan sekaligus 'misteri' makna bahasa bukan hanya sebuah bentuk ungkapan pikiran manusia. Bahasa malah menjadi simbol bagi pola-pola ilmu pengetahuan yang ada di dunia.

Dengan 'mengutak-atik' kata ternyata banyak hal yang membawa saya pada dunia lain yang tidak dikenal. Mulai dari flora-fauna hingga kehidupan setelah akhir zaman.

Kata-kata yang saling terkait bisa menjadi pola-pola yang dihadapkan pada manusia tentang 'apa yang harus dipahami' dalam kehidupan. Dengan TTS, kita tidak harus membaca banyak buku tetapi cukup mencari tahu arti sebuah kata yang terasa asing bagi kita. Benar-benar cara belajar yang 'spontan' namun diantaranya ada keterkaitan diantara semua sistem kehidupan yang kompleks.

***

Suatu waktu saya mendapat pertanyaan tentang 'atom' dan tidak lama kemudian tentang 'kematian'. Bagi yang belum memahami makna kata, itu hanya sebuah permainan saja. Tapi, bagi saya itu adalah 'hentakan' untuk mengingatkan jika manusia begitu kecil dihadapan-Nya. Dan, kita akan musnah pada waktunya.

Kompleksitas kehidupan manusia bisa 'dijelaskan' dengan kata-kata dalam TTS yang saling berkaitan. Meskipun sebuah kata seakan tanpa makna, tetapi dia adalah sarana untuk 'berkomunikasi' dengan lingkungannya. Kata-kata bisa menjadi 'sihir' bagi yang tersentuh hatinya. Sekaligus, membosankan bagi yang keras jiwanya.

Keagungan bahasa di tengah budaya berbahasa yang tidak tertata, bisa kembali mempesona karena semakin diingatkan betapa kita kaya akan budaya. Budaya berbahasa sebaiknya senantiasa dijaga karena dia bisa membuat dunia lebih nyaman atau malah semakin tidak aman.

Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda, tetapi bisa diperbaiki dengan terus belajar. Dengan TTS, semoga menjadi tempat bermain dan belajar, seperti anak Sekolah Dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun