Perkenalkan burung-burung yang senantiasa terbang di dekat rumah saya, di seputar Garut Bagian Utara. Kawanan burung berbagai ukuran sering beterbangan menghiasi angkasa di atas desa. Buat saya, mereka adalah anugerah yang indah dimana tidak lagi ditemukan di tempat lain.
Apabila pagi menjelang, suara burung yang kelaparan saling bersautan. Sambil meregangkan anggota badan mereka keluar sarang dan penginapan diatas dahan. Ada seekor yang tenang diatas ranting pohon atau sekumpulan yang hinggap di areal pesawahan.
Jika musim tanam padi di sawah, kawanan  burung serasa semakin banyak. Ada diantara mereka bukan 'anak kampung sini'. Beberapa diantaranya adalah burung migrasi entah darimana. Seperti si bangau putih yang terlihat moncongnya jika petani mulai menanam padi.
Sama seperti burung kuntul atau burung belekok. Rasanya, jika kemarau tiba mereka tidak menampakan diri di dekat rumah saya. Justru, mereka menjadi hiburan bagi petani ketika lelah bekerja sampai tengah hari.
Kalau sudah petang, burung cekakak masih mencari ikan di sekitar kolam. Mereka adalah "pencuri" handal. Anak ikan mujair nampaknya adalah kesukaannya. Kelakuannya mirip si burung Raja Udang lain dengan ukuran lebih kecil, di kampung saya disebut "manuk beusi".
Nah, kalau hari mulai gelap maka burung wiwik kelabu masih bernyanyi dengan suaranya melengking. Terkesan menakutkan bagi yang masih percaya tahayul, tetapi indah terdengar buat saya karena mereka menenangkan jiwa.
**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H