Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Slogan "Indonesia Maju" Harus Merasuk di Jiwa Rakyat

25 Oktober 2019   05:41 Diperbarui: 25 Oktober 2019   05:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apakah dalam lubuk hati orang Indonesia tergores keinginan untuk memajukan negaranya?
***

Terus terang, semenjak saya masih sekolah hingga sekarang belum pernah mendapatkan "doktrin" untuk memajukan negara dan bangsa. Saya pikir Anda pun begitu.

Mudah untuk membuktikan kalau kebanyakan orang Indonesia belum mendapatkan "doktrin" untuk memajukan bangsanya. Lihat saja sekeliling. Semrawut, berantakan dan serba tidak teratur.

Jangan dulu berbicara teknologi yang serba canggih, kemajuan suatu bangsa sangat terlihat secara kasat mata bagaimana mereka mengelola atau memelihara "pemberian Tuhan" yang sudah ada. Tanah, air dan udara kan sudah ada sejak zaman purba. Tetapi, sangat kelihatan kalau di negara maju semua itu begitu terjaga.

Menurut saya, kalau kemajuan itu ukurannya masih teknologi ya Indonesia pun sebenarnya sudah maju dari dulu. Negeri ini sudah mampu membuat pesawat terbang sejak lama. Tetapi, sayangnya, negeri ini belum mampu mengelola alam anugerah Tuhan.

Kalau ukuran kemajuan semata dari tingkat pendidikan dan pendapatan penduduknya, Ibu Kota Jakarta disesaki orang pintar dan kaya. Tetapi, sungai Ciliwung masih kotor dan bau !!

***

Kembali ke pertanyaan di atas, apakah  orang di negeri ini tidak mau negaranya maju?

Menurut saya pertanyaan itu penting karena keinginan individu suatu bangsa untuk membangun negaranya berawal dari keinginan individu-individu di dalamnya. Rasanya, hal mustahil suatu negeri maju dalam peradabannya jikalau cita-cita itu hanya datang dari segelintir kaum elit. Apalagi, sekedar nama kabinet.

Para pemimpin itu bukan pelaksana pembangunan tetapi pengarah arah pembangunan. Di lapangan, kitalah sebagai rakyat yang melaksanakan pembangunan itu.

Slogan Itu Harus Digaungkan

Kata 'maju' dan 'kemajuan' tidak secara spesfik tertulis dalam falsafah hidup bangsa Indonesia. Dalam Pancasila ada kata 'beradab', tetapi malah sekedar dimaknai berperilaku  baik. Padahal, sebetulnya dimaknai pula sebagai 'berperadaban'.

Karena tidak ada Garis Besar Haluan Negara (GBHN) maka kata 'maju' dan 'kemajuan' tidak pernah 'merasuki' pikiran manusia Indonesia. Pemerintah pun nampaknya tidak mau mengkampanyekan cita-cita negara untuk lebih maju.

Slogan yang sering terdengar adalah 'sejahtera' dan 'kesejahteraan' walaupun itu tidak pernah tercapai. Oke, maka sekalian saja sebuah cita-cita tidak usah tanggung. Menjadi negara maju, maka kesejahteraan pun akan mengikuti.

Saya mengusulkan ada semacam teks deklarasi yang dibacakan ketika upacara Senin pagi di sekolah dan kantor pemerintahan. Kalau biasanya ada pengucapan Pancasila dan UUD 1945, maka sekarang ditambah Deklarasi Indonesia Maju:

Kami bangsa Indonesia berjanji:
Akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjadikan Indonesia maju !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun