Namun, Mawang memang berhasil mencuri perhatian. Seperti lagunya Potret, sikap 'nyeleneh' malah mendapatkan tempat dihati para penikmat musik Tanah Air.
Apakah Mawang asal-asalan ketika membuat lagu ini? Sepertinya, tidak.
Apakah itu inspirasi yang datang begitu saja, atau sebuah lagu yang direncanakan dengan matang, sebuah karya seni dibuat dengan "kesadaran". Memang, membuat lagu tidak seperti menulis skripsi dimana harus ada penilaian para ahli sebelum barangnya jadi. Namun, karya seni lahir untuk dinikmati, minimal oleh penciptanya.
Karya seni tidak lahir dari proses 'saling menghakimi'. Bagus atau tidak sejatinya berdasarkan selera.
Ini bukan sekedar lucu-lucuan tetapi ungkapan jiwa yang 'sulit dipahami' banyak orang. Mungkin, hanya di penciptanya sendiri yang merasakan ketika karya itu lahir ke bumi.
Apakah karya seni untuk materi? Bisa jadi. Dan, itu sah-sah saja. Seniman juga butuh makan.
***
Mawang memang bukan yang pertama membuat lagu tipe "nyeleneh" seperti ini. Mawang mengetuk kita kalau lirik bukan hanya sekedar kata tetapi juga suara penuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H