Kepercayaan pada Tuhan sekaligus kepercayaan pada makhluk ghaib tidak bisa dipengaruhi oleh pemikiran modern ala Barat yang cenderung menapikan "sesuatu di luar nalar". Kecanggihan teknologi dan meningglakan tahayul adalah dua hal yang berbeda, tidak bisa beriringan.
Di Barat, masalah agama menjadi masalah pribadi warga. Tidak beragama pun tidak menjadi masalah. Beragama tetapi tidak beribadah, juga tidak apa-apa.
Di negara kita, bakal menjadi gunjingan sejagat raya apabila orang menyatakan diri tidak percaya alam ghaib. Akan dipertanyakan apa dan bagaimana keberagamaannya.
Dua kepercayaan pada Tuhan dan makhluk_ghaib ini merupakan suatu yang beririsan. Sulit dipisahkan kecuali setiap orang secara tegas menyatakan ketidakpercayaannya.
Hidup di Alam Masing-masing
Karena kaum astral tahu seperti apa pola pikir manusia Indonesia, maka sepertinya mereka tahu bagaimana cara untuk tetap eksis di tengah modernitas. Meskipun pohon besar sudah tidak relevan lagi jadi tempat bersemayam, karena pohonnya sudah jarang, maka Youtube, Facebook dan kawannya bisa menjadi tempat bersemayam.
Saya tidak pernah bicara dengan para dedemit dan rombongannya, tetapi mengira-ngira saja kenapa mereka kok semakin eksis di era digital ini. Bukannya semakin terlupakan dan dilupakan, mereka malah menjadi "kreator konten"!
Aduuh.
Ya, sebagi muslim saya percaya mereka ada. Tetapi, keberadaan mereka bukan untuk "diada-ada". Biarlah kita dan mereka terpisah seperti seharusnya. Urusan bangsa manusia saja masih banyak yang belum beres, jadi jangan ditambah dengan urusan bangsa jin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H