Kadang kita berpuasa dengan tujuan mengurangi berat badan atau diet. Perlu diketahui tidak ada dari perintah agama ini yang tujuannya sekedar dunia semata. Begitupula dengan diperintahkannya Shaum atau berpuasa sebulan penuh selama bulan Ramadhan pun bukan untuk sehat, tapi untuk mencapai ketaqwaan. Walaupun tingkat ketaqwaan pun juga berbeda-beda.
Sebagaimana perintah Wajibnya Shaum Ramadhan dalam Al-Quran, QS. Al-Baqarah : 183,
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah : 183)
Pengertian Taqwa :
A. Taqwa menurut Bahasa (Etimologi/asal usul kata)
Taqwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan Allah Subhana wa Ta'ala, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi).
Taqwa (taqwa) berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara, yakni menjaga diri agar selamat dunia dan akhirat.
Kata Waqa juga bermakna melindungi sesuatu, yakni melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.
B. Taqwa menurut Istilah (Terminologi/definisi)
Taqwa menurut istilah kita dapatkan di banyak literatur, termasuk Al-Quran, Hadits, dan pendapat sahabat serta para ulama. Semua pengertian takwa itu mengarah pada satu konsep: yakni melaksanakan semua perintah Allah, menjauhi larangannya, dan menjaga diri agar terhindari dari api neraka atau murka Allah Subhana wa Ta'ala.
Kembali ke soal Puasa, dari pengertian tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa dengan menjalankan Shaum berarti kita melaksanakan salah satu Perintah Allah, yang mana hal tersebut menunjukkan Ketaatan yang bisa juga diartikan sebagai bentuk Ketaqwaan.
Selain untuk mencapai taqwa, dengan shaum kita juga dilatih :
1. Untuk merasakan lapar yang dirasakan oleh mereka yang tak punya, otomatis itu bisa menggerakkan hati kita untuk saling peduli sesama.
2. Mengingatkan bahwa kita ini hanyalah manusia, yang punya keterbatasan, yang butuh makan dan minum.
3. Melatih diri untuk menguasai, membatasi dan mengendalikan hawa nafsu, karena ketika Shaum dilarang untuk melakukan hubungan suami istri, makan dan minum. Selain ketiga hal tersebut, selama shaum kita juga diperintahkan untuk menjaga perbuatan buruk karena bisa menjadikan Shaum kita sia-sia.
Adapun jika dalam pelaksanaan shaum tersebut kita menjadi sehat, maka anggap itu adalah bonus dari Allah. Dan perlu diingat Islam adalah agama dengan konsep yang sempurna, tentu sempurna dari segi fisik (jasadiyah) maupun rohani (ruhiyah).
Selamat menjalankan ibadah Shaum Ramadhan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H