Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf ST
Muhammad Yusuf ST Mohon Tunggu... Arsitek - ASN, Arsitek Freelance yang Hobi Menulis

Anak Kendari, yang Menikah di Bulukumba, pernah Tugas di Halmahera Tengah, Makassar dan sekarang di Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Punya Minat ; 🕌Belajar Islam ✔️ ☕Ngopi Bareng, 🍱Wisata Kuliner, ✍️Sketsa Tangan, 🖍️Desain Grafis, 🏡Desain Arsitektur, 🏕️Rihlah/Traveling, 🥋Olahraga Tarung, 📝Membaca dan Menulis, 🎥Video Editing dan Nonton Movie.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

ICM Kini Ibarat Berlian Bagi Pembelajar Islam di Kendari

9 April 2022   12:48 Diperbarui: 9 April 2022   16:51 1650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"i" Kompleks ICM Kendari sekitar tahun 2012

Mengenal pendiri sekaligus Mudir ICM Kendari jauh sebelum ICM itu berdiri. Beliau dikenal dengan panggilan Ustadz Zezen, nama lengkap beliau adalah Zezen Zaenal Mursalin, Lc. Seorang Da'i Alumni Universitas Islam Madinah, sekaligus Da'i Atase Kerajaan Saudi Arabia.

"i" Penulis bersama Pendiri ICM Kendari di Bandara Radin Inten II Lampung 

Awal kedatangan beliau di kota Kendari sekitar tahun 2004, saat itu beliau sebagai Dosen di Universitas Muhammadiyah Kendari. 

Sebagai seorang da'i, keseharian beliau diisi oleh kajian-kajian keislaman, baik di Mushalla maupun Masjid-masjid. Nah, di tempat kajian itulah awal-awal kami mengenal sosok beliau, saat sering menjadi pemateri di forum kajian atau Majelis-majelis ilmu yang diadakan oleh Wahdah Islamiyah Kendari.

Ada pepatah yang mengatakan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya", rupanya ayahanda beliau H. Okib Sumpena Rahimahullah juga seorang tokoh agama di sebuah desa kecil yang berada di tengah hutan di Kolaka, tepatnya desa Polinggona.

Sekilas tentang H. Okib Sumpena Rahimahullah (Ayahanda ustadz Zezen pendiri ICM Kendari), beliau adalah adalah kepala desa Polinggona sekaligus pendiri salah satu ponpes dengan jumlah santri ribuan, padahal saat itu desa Polinggona masih terpencil dan cukup susah di akses karena jalan menuju kesana masih jalan rintisan atau pengerasan. Pondok Pesantren Baitul Arqam Polinggona namanya.

Ya, Pesantren Baitul Arqam Polinggona sejak dulu menjadi Mutiara yang berkilau di tengah hutan kawasan desa Polinggona Kolaka, namun kini sudah ramai karena dilalui banyak kendaraan, sebagai jalur transportasi ke kebun sawit.

Seperti Pondok Pesantren Baitul Arqam yang menjadi Mutiara di tengah hutan desa Polinggona, kini Islamic Center Mu'adz bin Jabal (ICM) Kendari berkembang pesat, ibarat Berlian di tengah hiruk pikuk keramaian Kota Kendari. Menjadi salah satu tempat bagi para pembelajar islam yang merindukan untuk mendapatkan pencerahan tentang agamanya sendiri yang berdasarkan Pemahaman para Salafus Shaleh, generasi terbaik islam.

ICM Kendari mulai dibangun tahun 2006, namun baru diresmikan pada tanggal 12 Oktober 2008, bertepatan dengan acara Aqiqah anak pertama/putra kami di Bulukumba.

ICM Kendari, tetaplah menjadi Berlian, yang kilau cahayanya menerangi jalan-jalan bagi para penuntut ilmu, sebagaimana sloganmu yang senantiasa tertera di brosur yang disebar, "Kami berdiri di atas semua golongan, selama berdasarkan pemahaman Salafush Shaleh." Dan "Kami Menghormati seluruh Praktik Ibadah selama berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah."

"i" Brosur Selayang Pandang ICM Kendari tahun 2012

Untuk mengetahui lebih jauh tentang informasi seputar Islamic Center Mu'adz bin Jabal (ICM Kendari), silahkan klik :

https://icm.or.id/

Google Map koordinat Posisi ICM Kendari : Islamic Center Mu'adz Bin Jabal (ICM)
0852-4158-6484
https://maps.app.goo.gl/dC1qgqYoyxceSg5Z6

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun