Indonesia Maju melalui Investasi Hijau ini turut berdampak pada perekonomian masyarakat pesisir dengan raupan keuntungan dari hasil penjualan karbon, seraya para nelayan juga diuntungkan dari hasil tangkap laut yang berlimpah berupa ikan, udang, kepiting, serta biota laut lainnya yang hidup di kawasan hutan mangrove.
Anggaran untuk rehabilitasi hutan mangrove dirasa perlu untuk mencegah deforestasi (penggundulan) yang terjadi karena aktifitas konservasi lahan mangrove untuk lokasi tambak ikan, tambak garam, pertanian, pemukiman, penambangan, logging, industri, dan bencana alam. Para petani tambak juga nelayan pastinya akan gemar menanam mangrove sebab terdapat keuntungan nilai ekonomis pribadi dalamnya. Sedangkan bagi daerah keuntungan bisa diraih lewat sektor pariwisata hutan mangrove. Dan pastinya penduduk planet bumi juga mendapatkan keuntungan atas pengurangan karbon.
Projek hutan mangrove sebagai lahan karbon harus segera diaplikasikan, baik di Indonesia maupun negara-negara yang memiliki garis pantai. Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 tahun 2022 diyakini mampu menjadi role model dalam mitigasi perubahan iklim, salah satunya melalui hutan mangrove. Bumi harus sesegera mungkin diselamatkan, agar peradaban manusia terus bisa berlanjut, “Pulih Bersama serta Tumbuh Lebih Kuat dan Berkelanjutan”. Tentu saja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H