Masjidil aqsa/Al-Masjid al-aqsha (المسجد الاقصى) Baitul maqdis, Bait suci (بيت المقدس, ) Bukit bait
Masjid kedua yang dibangun dibumi setelah masjidil haram. (المسجد الحرام,)
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa tempat yang paling dicintai (disukai) Allah Ta'ala adalah masjid, dan tempat paling dibenci Allah adalah pasar. Sahabat Abu Dzar radhiallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
"Wahai Rasulullah, MASJID apa yang dibangun pertama kali di muka bumi?" BELIAU SAW menjawab: "Masjid Al-Haram." Aku (Abu Dzar) berkata: lalu apalagi?" Beliau menjawab: "Masjid Al-Aqsha." Aku bertanya lagi: "Berapa lama jarak keduanya?” Beliau menjawab: "Empat puluh tahun." (HR. Bukhari No. 3186, Muslim No. 520)
Masjidil haram merupakan masjid pertama kali yang diresmikan di MAKKAH ARAB SAUDI oleh nabi ibrahim dan putranya nabi ismail.
Sebagai tempat berkumpulnya umat islam. selain menjadi kiblat, tempat para jama'ah haji melakukan beberapa ritual wajib seperti tawaf dan sa'i.
Setelah itu masjid kedua dimuka bumi kota YARUSALEM PALESTINA adalah masjidil aqsa yang dibangun oleh nabi Ya'kub As. Kiblat umat islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian di alihkan ke Ka’bah di Masjidil haram (makkah).
MASJIDIL AQSA TEMPAT SINGGAH DALAM PERJALANAN ISRA MI'RAJ.
Perjalanan Nabi Muhammad sampai juga di Masjidil Aqsa yang merupakan masjid tertua setelah Masjidil Haram. Di sana terdapat Baitul Maqdis yang merupakan tempat Nabi Muhammad berangkat menuju Sidratul Muntaha dengan cara melewati langit yang berlapis-lapis dan bertemu dengan para nabi.
Kemudian dilanjutkan dengan menghadap Allah dan menerima perintah salat lima waktu. Kawasan Baitul Maqdis juga sempat dijadikan kiblat pertama kaum Muslim. Selain itu, ada pula Dome of the Rock di areal Masjidil Aqsa yang menjadi saksi bisu peristiwa Isra Miraj.
Isra Mi’raj merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia ketika seorang manusia dipertemukan dengan Penciptanya secara langsung. Peristiwa ini hanya dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Mengendarai tunggangan khusus yang disebut buraq, Rasulullah didampingi Malaikat Jibril berangkat dari Makkah menuju Masjidil Aqsha.
Allah Ta'ala berfirman :
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Maha suci allah yang telah memperjalankan hambanya muhammad pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqso yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan padanya sebagian sebagian tanda tanda kebesaran kami, sesungguhnya dia maha mendengar, maha melihat. QS. Al-Isra' Ayat 1
Ayat ini menjadi bukti tentang kesucian Masjidil Aqsha sebagaimana Masjidil Haram di Makkah. Dari Masjidil Aqsha inilah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam (SAW) singgah sebelum dimi’rajkan menghadap Allah SWT.
KIBLAT PERTAMA UMAT ISLAM SEBELUM PINDAH KE KA'BAH.
Ka'bah bukanlah kiblat pertama umat muslim. Jauh sebelum itu Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat muslim. Dan meski sekarang bukan lagi menjadi arah kiblat, Masjid Al-Aqsa tetaplah masjid yang sangat istimewa bagi umat muslim bukan hanya sebagai tempat ibadah tapi juga karena sejarahnya.
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. (QS al baqarah 143)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H