Selain karena adanya Display Rules, menangis di tempat kerja juga dikatakan akan membuat kita terlihat tidak profesional dalam pekerjaan dan mengurangi tingkat produktifitas. Tetapi menurut psikolog klinis berlisensi, Kim Chronister, PsyD, ada manfaatnya menangis di kantor. "Tidak perlu malu untuk menangis di tempat kerja karena penelitian menunjukkan 45 persen pekerja mengaku (pernah) menangis di tempat kerja," katanya. "Kadang-kadang, menangis menyebabkan atasan kita akan merasa empati dan bahkan meningkatkan kesediaan untuk membantu menyelesaikan masalah. Ini dapat memulai dialog dan bahkan dapat membantu menjelaskan keparahan masalah yang telah berkembang di tempat kerja dan mengarah pada kebijakan yang direvisi dalam situasi di mana ada pelecehan emosional di tempat kerja (yaitu, misalnya bullying di tempat kerja, perlakuan yang tidak adil atau tidak setara, pekerjaan yang ekstrim, tekanan, dll.). "
Pria tidak akan terlihat lemah hanya karna menangis di tempat kerja. Justru hal itu menunjukan betapa seriusnya ia dan tingginya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Baik pria maupun wanita, menangis merupakan hal yang sangat wajar untuk meluapkan emosi mereka. Karena menangis sangatlah manusiawi. Kita harus mengakui bahwa prasangka bawah sadar membentuk cara kita melihat orang yang menangis dan kemudian bekerja sama untuk menormalisasi tangisan dengan tidak melihat terlebih dahulu jenis kelamin, ras, atau status orang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H