Saat ini  transisi energi menjadi salah satu isu yang sedang hangat dibicarakan. Apalagi dengan munculnya inovasi dari beberapa produsen mobil ternama yang mulai beralih ke energi listrik membuat banyak generasi muda yang mulai tertarik dengan potensi transisi energi. Pemerintahpun saat ini menjadikan transisi energi sebagai salah satu fokus utama yang tertuang pada Presindensi G20. Lantas apa yang menjadikan peran pemuda begitu penting dalam masa transisi energi ini?
Pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam proses transisi energi. Hal ini disebabkan proses dari transisi energi yang tidak bisa dilakukan secara instan menjadikan peran serta pemuda sebagai calon penerus bangsa sangat krusial. Konsistensi  pemuda dalam mendorong program transisi energi menjadi kunci utamanya.
Pada 10 Februari 2022 pemerintah resmi melakukan peluncuran transisi energi G20. Dalam hal ini Kementrian ESDM mendapatkan tanggung jawab yang besar dalam menyukseskan transisi energi yang menjadi salah satu pilar dalam Presidensi G20. Adapun 3 isu prioritas yang diangkat dalam transisi energi diantaranya adalah akses, teknologi, dan pendanaan. Dengan diadakannya peluncuran transisi energi G20 pada 10 Februari 2022 ini menunjukkan langkah serius pemerintah dalam mewujudkan transisi energi. Pemerintah sadar bahwa proses untuk menjalankan transisi energi ini membutuhkan bantuan dari segala pihak salah satunya adalah peran serta generasi muda yang harus peka terhadap pentingnya transisi energi ini.
Peluncuran transisi energi ini tentunya membawa banyak dampak positif diantaranya adalah sebagai langkah negara untuk menuju Net Zero Emission dengan beberapa hal yang akan dilakukan yaitu dengan pengembangan EBT diprioritaskan untuk PLTS, pemerintah akan mendukung penggunaan kendaraan listrik diantaranya DAMRI yang bermesin diesel akan diubah menjadi bus listrik, melakukan retrofit kendaraan listrik yaitu dengan mengubah 1000 motor BBM menjadi motor listrik dengan ongkos 10 juta per unitnya, penyediaan akses listrik menggunakan energi baru terbarukan untuk masyarakat 3T, peluncuran beberapa program kolaborasi dengan generasi muda agar generasi muda dapat berkontribusi dalam percepatan transisi energi, dan banyak lagi program lainnya. Dari program yang telah dan akan diluncurkan oleh pemerintah, masyarakat khususnya generasi muda harus bisa memanfaatkan dan turut serta mendukung agar proses transisi energi dapat berjalan lancar. Bahkan generasi muda juga harus lebih kritis untuk turut serta memantau dan mengawal pemaksimalan langkah yang diambil pemerintah dalam transisi energi ini.
Saat ini pemerintah juga meluncurkan beberapa program yang bertujuan mengajak para generasi muda yang ada di Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menyukseskan era transisi energi. Salah satunya adalah dengan diluncurkannya program GERILYA (Gerakan Listrik Tenaga Surya) yang diresmikan pada tanggal 13 Agustus 2021 yang diresmikan oleh 2 Menteri sekaligus yaitu kolaborasi antara Kementrian ESDM dengan Kemendikbudristek. Program ini mengajak anak muda di seluruh universitas yang ada di Indonesia dengan target peningkatan energi terbarukan di tahun 2025, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan kolaborasi lintas generasi lintas institusi.Â
Peluncuran program ini selaras dengan niat pemerintah untuk mengikutsertakan generasi muda untuk turut berkontribusi menyukseskan transisi energi. Terbukti pada batch 1 program GERILYA yang dijalankan selama 6 bulan telah berhasil berkontribusi membantu proses instalasi PLTS atap baru sebesar lebih dari 2,3 MWp. Hal ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk memanfaatkan semaksimal mungkin program yang telah disediakan oleh pemerintah dalam kontribusi penyuksesan transisi energi.
Namun, generasi muda tidak boleh hanya bergantung pada program yang telah disediakan oleh pemerintah saja. Generasi muda harus memiliki langkah inisiatif dan inovatif untuk mencari tau lebih banyak tentang kebijakan yang telah ditawarkan pemerintah dalam menyukseskan transisi energi. Transisi energi akan berjalan sukses jika generasi muda sebagai penerus bangsa peka terhadap perubahan lingkungan yang diakibatkan penggunaan energi tidak terbarukan dan beralih untuk menggunakan energi baru terbarukan. Generasi muda harus memiliki semangat yang lebih besar untuk mewujudkan penggunaan energi baru terbarukan di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H