Dimana dalam masa pandemi ini, keyakinan umat dalam bertauhid akan memupukkan nilai kepedulian atas persoalan kemanusiaan, termasuk membantu dan menyelamatkan jiwa manusia.Â
Yang kedua yakni nilai pemuliaan manusia. Dimana dalam hal ini, pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran bagaimana pentinganya memuliakan antar sesama manusia, baik secara jasmani maupun rohani. Yang ketiga yakni nilai persaudaraan dan kebersamaan.Â
Pandemi yang merupakan masalah bersama seluruh dunia, menjadikan nilai persaudaraan dan kebersamaan harus semakin dieratkan. Hal ini dikarenakan pengaruh antar sesama akan memengaruhi lingkungan disekitarnya, yang secara general dapat dikatakan bahwa umat diajarkan untuk saling bertawakal dalam menerima musibah seperti pandemi, namun bukan berarti sesama umat saling abai ataupun tidak peduli antar sesama.
Nilai utama selanjutnya yakni nilai kasih sayang. Dimana seluruh elemen-elemen masyarakat harus saling memupuk nilai kasih sayang antar sesama dalam menghadapi wabah penyakit kali ini.Â
Saling membantu dan menolong dalam gotong royong merupakan bentuk kasih sayang atau welas asih umat sembari bertawakal dalam menghadapi pandemi. Nilai kelima yakni nilai tengahan atau moderat. Muhammadiyah sendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19 mengembangkan pendekatan wasathiyah yang mempertimbangkan langkah "rasional-ilmiah" dan "spirit-rohaniah".Â
Dimana dalam hal ini, umat tidak boleh memiliki sifat berlebihan untuk takut menghadapi pandemi, namun sebaliknya dilarang bersikap untuk nekat tanpa perhitungan. Lalu sikap yang dianjurkan dalam hal ini ialah "syaja'ah", yakni berani dengan seksama. Itulah ajaran "wasathiyyah Islam" dalam bersikap menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan agar tidak terjebak pada sikap ekstrem atau berlebihan.
Nilai selanjutnya yang keenam yakni niali kesungguhan dalam berusaha. Usaha mengatasi pandemi merupakan tanggungjawab dan komitmen bersama. Korelasi antara konsistensi dan ikhtiar yang harus berjalan beriringan dalam masa pandemi harus semakin diperkokoh. Konsistensi melaksanakan kebijakan oleh pemerintah, disiplin menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan berbagai langkah lainnya merupakan upaya masyarakat atau umat dalam mengatasi pandemi ini.Â
Segala ikhtiar maksimal yang bersifat rasional-ilmiah dan spiritual-rohaniah harus terus dilakukan sebagai jalan jihad untuk mengakhiri pandemi Covid-19, yang juga selaras dengan nilai ketujuh yakni nilai keilmuan dan ilmiah.Â
Dan yang terakhir yakni nilai kemajuan. Nilai ini dapat dimaknai bahwa musibah atau pandemi Covid-19 ini merupakan cara Tuhan agar manusia terus mengungkap rahasia ciptaan-Nya yang sangat luas dan tak terbatas, bersyukur atas segala nikmat-Nya, serta mengakui Kemahakuasaan-Nya. Di sinilah pentingnya membangkitkan nilai dan etos kemajuan bagi seluruh manusia atas musibah yang mewabah di seluruh dunia ini.
Oleh: Moch Wahyu Nanda Ramadhani
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang