Rasulullah SAW kemudian mengutus pasukan untuk menangkap pemimpin tersebut dan membawanya ke hadapan beliau. Namun, ketika pemimpin tersebut tiba di hadapan Rasulullah SAW, beliau memaafkannya dan memberikan nasihat agar memperbaiki perilakunya.
Dalam cerita ini, Rasulullah SAW menunjukkan contoh kepemimpinan yang adil dan bijaksana. Beliau tidak hanya memperhatikan keluhan rakyat, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pemimpin tersebut untuk memperbaiki perilakunya. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin dalam Islam harus adil, bijaksana, dan memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk memperbaiki diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!