Pertama, siapkan peralatan dan bahan seperti kain, palu kayu, plastik, serta daun dan bunga. Tata daun dan bunga di lantai atau permukaan datar dengan posisi tengkurap atau menghadap ke bawah. Letakkan kain di atasnya dan lapisi dengan plastik.Â
Kemudian, pukul-pukul kain sesuai dengan posisi daun dan bunga yang telah ditata sebelumnya menggunakan palu kayu. Pemukulan harus dilakukan secara merata dan berurutan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Setelah pemukulan selesai, biarkan selama sekitar 15 menit, lalu bersihkan sisa daun dan bunga yang menempel. Terakhir, angin-anginkan kain selama kira-kira 2 hari untuk memperjelas warnanya sebelum melakukan fiksasi dengan menyemprotkan larutan tawas, soda ash, natrium asetat, dan minyak jarak. Pada kegiatan pelatihan kali ini KKN Universitas Tidar menggunakan tawas sebagai bahan fiksasi, alasannya karena bahan ini mudah di temui disekitar masyarakat dan banyak toko yang menyediakan.
Pelatihan ecoprint ini diharapkan dapat mengurangi limbah tekstil, meningkatkan kesadaran tentang produk ramah lingkungan, serta menambah kreativitas, keterampilan, dan keahlian masyarakat dalam mengembangkan produk ecoprint. "Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk mengembangkan Desa Sumberarum sebagai desa entrepreneur yang memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan," ujar salah satu mahasiswa KKN.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Sumberarum dapat menjadi contoh desa yang berhasil memanfaatkan potensi alamnya secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya melalui industri kreatif yang ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H